logo
×

Sabtu, 30 Juli 2016

Ahok Musuh Bersama, Harus Dihentikan dengan Gerakan Intelektual dan Terstruktur

Ahok Musuh Bersama, Harus Dihentikan dengan Gerakan Intelektual dan Terstruktur

Nusanews.com -  Para politisi, tokoh masyarakat dan aktivis menyimpulkan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama adalah musuh bersama. Harus ada gerakan intelektual yang sesegera mungkin menghentikan Ahok dengan strategi yang cerdas dan terstruktur.

Demikian kesimpulan dari pertemuan kopidarat Whatsapp Grup Peduli Negara 1 yang berlangsung, tadi malam (Kamis, 28/7) di Jakarta. WAG tersebut diinisiasi M. Hatta Taliwang.

‎Dalam kopidarat tersebut hadir Irjen Pol Purn.Taufik Ruki, DR Ichsanuddin Noersy, Djoko Edhy, Ferdinand H, Burhan R, H.Ismai Yusanto, DRS Muchtar E Harahap MSc, Habil Marati SE MM, Anhar Nasution, Ratna Sarumpaet, Benny Pramula, Sofyano Zakaria, DR MD La Ode, Bambang Wiwoho, Lily Wahid, Mayjen Purn Prijanto Soemantri, Samuel Lengkey SH MH, Dr Emir Sundoro, Bursah Zarnubi, Prof Ryas Rasyid, Mayjen Purn.Adityawarman, dan Prof Dr. Sri Bintang Pamungkas.‎

"Gerakan tersebut harus segera dibentuk untuk menimbulkan kesadaran masyarakat Jakarta bahwa Ahok bukanlah pemimpin yang tepat untuk Ibukota lima tahun mendatang," jelas Hatta Taliwang menyebutkan kesimpulan kopidarat dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi (Jumat, 29/7).‎

Hatta tegaskan, forum merasa Ahok merupakan ikon pemimpin yang dzholim dan harus dihentikan.‎ Bukan didasari oleh karena Ahok adalah seorang keturuan etnis Cina dan non muslim.

‎Lanjut dia, persepsi yang dibangun karena Ahok telah melukai hati dan dirasakan secara fisik oleh rakyat Jakarta dengan berdalih pada kebijakan-kebijakan yang dianggapnya sebagai kebijakan dalam mensejahterakan rakyat Jakarta.‎

‎"Namun sesungguhnya semunya adalah kebohongan besar yang diekploitir dan dirancang secara sistematis melalui gerakan-gerakan politik melalui penetrasi media-media formal," demikian aktivis senior yang juga Direktur Institut Soekarno-Hatta ini. (rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: