
Nusanews.com - Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diyakini punya tambahan kekuatan dukungan bila relawan pendukung Jokowi-Ahok tak pecah belah seperti kondisi saat ini.
Namun yang terjadi kini, kata pengamat politik Emrus Sihombing, relawan yang dulu berhasil membawa Jokowi-Ahok ke kursi Gubernur DKI 2012 lalu terpecah. Hal tersebut terbukti dengan ramainya tanda pagar #AhokKhianatiJkw di Twitter beberapa waktu lalu.
"Sebenarnya pendukungnya bisa saja satu dengan Jokowi memilih Ahok. Tapi ini kan enggak. Konsekuensi relawan pecah," kata Emrus saat dihubungi, Jumat (29/07/2016).
Emrus menjelaskan, fenomena itu terjadi lantaran sikap Ahok yang tak konsisten alias plin-plan dalam bersikap menggunakan jalur menuju Pilkada DKI 2017 mendatang. Ahok yang dulunya sesumbar akan memenangkan Pilkada lewat jalur independen kini banting stir dengan menyatakan maju lewat dukunga partai.
"Harusnya pemimpin tegas dan berani. Independen ya independen. Partai ya partai bukan seperti ini mengulur waktu. Bahkan mengindikasikan meninggalkan Teman Ahok. Jadi rakyat kecewa," sindir Emrus. (rn)