
Nusanews.com - Partai Gerindra yakin Basuki Purnama alias Ahok bukanlah sosok yang sulit dikalahkan di arena Pilkada Jakarta tahun depan.
Dari kegagalan Ahok maju sebagai calon independen saja sudah bisa jadi ukuran bahwa pencapaian suara Ahok di Pilkada Jakarta tidak akan mencapai 10 persen.
"Saya yakin kok (Ahok tidak sampai 10 persen). Apalagi parpol yang dukung Ahok itu mesin parpolnya tidak kuat dan tidak akan jalan, karena kader parpol pendukung Ahok tidak akan memilih Ahok," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, kepada wartawan, Jumat (29/7).
"Jadi, parpol pendukung Ahok tidak pandai dalam berhitung suara pemilih di Jakarta," lanjutnya.
Dia tegaskan, Ahok hanya bisa diperhitungkan jika lolos maju lewat jalur independen. Sebab jika Ahok benar berhasil mendapatkan dukungan 1 juta warga Jakarta yang punya hak pilih di Pilkada tahun 2017, Ahok sudah dipastikan mendapat suara 50 persen ke atas atau 4 juta suara dari jumlah DPT (7 juta pemilih).
"Nah, ini masyarakat yang tadinya akan mengusung Ahok maju jalur independen saja enggak sampai 100 ribu orang, makanya para 'bohir' Ahok kebakaran jenggot buru-buru cari parpol untuk usung Ahok," jelas Arief.
Gerindra kini memperhitungkan faktor kecurangan yang akan dilakukan oleh "tim senyap" Ahok lewat money politic dan intimidasi pada warga Jakarta yang tinggal di pemukiman padat dengan ancaman akan digusur jika tidak mendukung Ahok.
Dia berharap masyarakat berani untuk tidak memilih Ahok serta mengawasi setiap TPS pada Pilkada Jakarta 2017 karena rawan akan kecurangan "tim senyap" kubu Ahok.
"Kalau Gerindra jangankan siap lawan Ahok, wong kalau Pilpres dipercepat tahun depan saja Joko Widodo maju bersama semua parpol di pemerintahannya, kami siap untuk melawannya dan dipastikan dia tidak akan terpilih lagi," pungkas Arief. (rmol)