Nusanews.com - Partai Gerindra DKI Jakarta membentuk tim pendamping petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan melakukan verifikasi faktual terhadap 1 juta KTP dukungan terhadap petahana Basuki Tjahaja Purama (Ahok) pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Tak kurang dari 5000 kader telah disiapkan DPD Gerindra DKI dalam konsolidasi awal dengan para kadernya di akar rumput di Gedung KNPI, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (23/7/2016) sore.
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik memastikan, di setiap rukun warga (RW) akan ada satu kader Gerindra yang akan meneropong petugas dalam pelaksanaan verifikasi faktual.
Bahkan, bila diperlukan karena jumlah warga di RW banyak, pihaknya akan menyiapkan dua orang kader.
“Sudah disiapkan 5.000 kader. Jumlah RW (Jakarta) aja ada 2.000 lebih, kalo satu orang satu RW, terus kan pasti ada yang dua kader (per RW),” kata Taufik disela-sela acara konsolidasi.
Taufik menjelaskan, alasan pendampingan itu bukan karena su’dzon atau tidak percaya kepada personil KPU, melainkan sebagai upaya mengawal proses pemilukada dan demokrasi yang bersih dan bebas dari segala bentuk penyimpangan, demi menjaga kualitas demokrasi di Ibu Kota.
“Kami ingin memastikan verifikasi faktual dilakukan secara benar tanpa ada kecurangan. Pendampingan ini juga sudah mengantongi izin dari ketua KPU. Sebelumnya kami sudah minta izin dan diperbolehkan. Malahan KPU menyambut baik,” ungkap Taufik.
Diketahui, saat ini satu-satunya bakal calon gubernur yang sesumbar siap maju lewat jalur perseorangan hanya pasangan Ahok dan Heru Budi Hartono.
Melalui komunitas pendukungnya yang tergabung dalam Teman Ahok, Ahok dan Heru mengklaim sudah mengantongi 1 juta KTP lebih.
“Nanti, sebanyak 1 juta KTP yang dikumpulkan Teman Ahok itu satu per satu akan diverifikasi ke rumah masing-masing. Nah, kami minta kepada seluruh kader di akar rumput untuk ikut mengawal verifikasi yang akan dilakukan KPU itu,” bebernya.
“Intinya, sebagai pilar demokrasi partai Gerindra ingin memastikan pelaksanaan pemilu di Indonesia khususnya di DKI bersih dari segala bentuk kecurangan,” tegas Taufik.
“Kalau sekedar ngumpulin KTP itu kan mudah, tidak perlu buka lapak di mall, ngumpulin di tempat kredit motor dan koperasi pasar diseluruh Jakarta saja sudah dapat karungan. Makanya mau kita teropong,” tandasnya. (it)
