
Nusanews.com - Abu Janda Al-Boliwudi, adalah salah satu sosok kontroversial yang sudah begitu dikenal di kalangan Netizen di tanah air. Sosok Abu Janda begitu populer karena kerap mengkritisi dan bersebrangan dengan para Netizen, dalam menyikapi persoalan-persoalan yang terjadi di Indonesia.
Abu Janda dikenal memiliki persepsi atau sudut pandang yang berbeda dengan para aktivis mainstream dalam menyikapi toleransi dan kerukunan umat beragama. Meski Abu Janda sendiri menambahkan embel-embel gelar Ustad didepan namanya, namun statement-statementnya dinilai selalu menyudutkan Islam bagi sebagian kalangan.
Saat ini, Abu Janda juga terlibat perdebatan sengit dengan para Netizen. Hal itu dikarenakan Abu Janda mengolok-olok Presiden Turki, Recep Tayibb Erdogan, terkait kudeta gagal yang terjadi di negara tersebut. Selain terkesan mendukung kudeta, Abu Janda bahkan menyebut nama Erdogan dengan sebutan Esdogan.

Karuan saja hal ini menimbulkan perselisihan di kalangan Netizen. Seperti kita maklumi bersama, bahwa Erdogan adalah salah satu sosok yang cukup populer di dunia terlebih di Indonesia. Bagi sebagian besar kalangan, Erdogan dianggap sebagai salah satu sosok pemimpin muslim yang merepresentasikan perjuangan umat Islam di kancah internasional.
Saat ini, akun Fanspage Abu Janda al-Boliwudi diserbu para Netizen yang merasa gerah dengan pernyataan Abu Janda tersebut. Hingga detik ini, link Abu Janda ini masih diperdebatkan dengan sengit oleh para Netizen menghadapi para pendukung dan pengikut setia Abu Janda di ranah maya.
Bagi sebagian besar Netizen, Abu Janda diyakini bukanlah seorang muslim dan memiliki nama asli Permadi Arya. Tidaklah mengherankan jika nama 'Ustad' Abu Janda al-Boliwudi, berikut dengan postingannya di sosial media sangatlah tendensius dan selalu berusaha mendisktreditkan umat Islam, contohnya adalah mengolok-olok Presiden Erdogan.
Kudeta di Turki sendiri mengalami kegagalan karena Erdogan masih mendapat dukungan yang sangat kuat dari mayoritas masyarakat Turki. Erdogan adalah Presiden Turki yang terpilih setelah mengalahkan dua kandidat Presiden lainnya, dengan meraih sekitar 52% suara dalam Pilpres Turki 2014 silam. (sr)