
Nusanews.com - Pengamat politik dari universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, keputusan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang memilih jalur parpol untuk Pilkada DKI Jakarta dinilai tepat.
Pasalnya, proses melalui jalur parpol lebih mudah dibandingkan independen.
"Sudah tepat, karena memang akan lebih mudah dan nyaman buat ahok bila lewat jalur parpol. Tujuannya kan jadi gubernur, jadi ya jalur paling mudah yang harus diambil," kata Hendri kepada TeropongSenayan, Sabtu (30/7/2016).
Namun terlepas dari itu, Hendri menilai Ahok piawai dalam memainkan politik, yang sebelumnya dengan tegas menyatakan ingin maju secara independen, namun di tengah jalan malah memilih jalur parpol.
"Hanya saja keputusan ini memang akhirnya membuka tabir politik lainnya, Ahok jago main drama politik, seolah bersebrangan tapi akhirnya butuh parpol juga," kata Hendri.
Keputusan Ahok yang meninggalkan Teman Ahok, menurut ia akan berdampak kepada pemilihan nanti. Pasalnya, warga Jakarta yang sudah menyerahkan KTP Jakarta untuk dukung Ahok melalui jalur independen, merasa kecewa dengan keputusan mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Hal ini kata Hendri terlihat dari hasil survei KedaiKopi bahwa Ahok akan hanya bergantung pada Golkar, karena dari tiga parpol pendukung Ahok, Golkar yang memiliki pendukung dengan tingkat loyalitas paling tinggi di Jakarta.
"Akan berdampak pastinya, apalagi kemungkinan besar Ahok hanya akan bisa banyak bergantung pada Golkar," pungkasnya. (ts)