logo
×

Sabtu, 30 Juli 2016

Protes Pekerja Tiongkok, PLTU Mengeluh Sulit Datangkan Teknisi

Protes Pekerja Tiongkok, PLTU Mengeluh Sulit Datangkan Teknisi

Nusanews.com - Kontraktor pelaksana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PT Twink mengeluhkan sulitnya mendatangkan teknisi pemasangan mesin pembangkit listrik dari Tiongkok.

Project Manager PT Twink Satrio Heri mengatakan PLTU yang beroperasi di Desa Kertasari, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, ini memakai mesin pembangkit buatan Tiongkok, maka pihaknya harus mendatangkan mekanik dari Tiongkok untuk instalasi.

"30 orang tenaga mekanik untuk pemasangan mesin tersebut, tetapi proses perizinan yang harus dilalui relatif sulit, padahal telah menggunakan jasa perusahaan penyalur tenaga kerja asing," kata Satrio.

Ia mengatakan sebenarnya saat ini sudah ada enam orang tenaga asing asal Tiongkok yang bekerja di PLTU Kertasari, tetapi jumlah itu masih kurang untuk memaksimalkan kinerja dalam rangka mengejar target penyelesaian pekerjaan.

"Itu salah satu kendala kami. Perizinannya sangat sulit, jadi hingga sekarang pekerjaan belum bisa maksimal. Namun kami terus berupaya agar izin bisa segera diterbitkan oleh Kementerian Tenaga Kerja," ujarnya.

Puluhan tenaga kerja asing tersebut, kata Satrio akan bekerja sampai PLTU Kertasari beroperasi.

"Mereka nantinya akan diserahkan ke PLN sebagai operator PLTU," ujarnya.

Kedatangan pekerja asal Tiongkok menuai protes dari berbagai pihak. Pekerja-pekerja ini disinyalir juga masuk ke sektor pertanian dalam jangka panjang juga berpotensi menguasai sektor ekonomi tersebut.

"Tugas negara dalam upaya mengentaskan kemiskinan akan lebih ringan apabila lapangan pekerjaan yang dialokasikan untuk 10 juta pekerja asing asal Tiongkok dialihkan kepada WNI yang miskin," protes Anggota Komisi VI DPR Hermanto beberapa waktu lalu. (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: