
Nusanews.com - Polisi masih tinggal menunggu uji DNA untuk memastikan benar-benar bahwa yang ditembak mati di Pegunungan Sambarana, Poso, Sulawesi Tengah itu adalah Santoso.
Dari ciri-ciri fisik yang dihimpun Polisi sudah dipastikan serupa dengan Santoso. Saat ini putri dan istri Santoso sudah disiagakan untuk uji DNA.
Dalam operasi yang dilakukan tim Satgas Tinombala, Polisi mengungkapkan ada dua perempuan dan seorang laki-laki yang berhasil kabur. Saat ini masih dalam pengejaran pasukan Tinombala.
Dari kronologis yang berhasil dihimpun, ada 3 Orang Tak Dikenak (OTK) lainnya yang lolos dari penyergapan tim Alfa Satgas Yonif 515 Brigif 9 Divisi Infantri 2 Jember. Dua perempuan dan satu laki-laki. Untuk dua perempuan melarikan diri ke arah barat dari lokasi penyergapan pertama.
Yang perempuan satu menggunakan kerudung bercadar dan satunya tidak memakai baju atau telanjang dengan membawa kabur satu pucuk senjata M16. Ada dugaan, satu perempuan yang telanjang habis mandi di sungai dan tidak sempat mengenakan pakaiannya.
Siapakah kedua perempuan tersebut? Jika dilihat dari rilis daftar pencarian orang teroris kelompok Santoso ada tiga sosok perempuan di mana masing-masing merupakan istri Santoso, istri Basri, dan istri Ali Kalora.
Namun benarkah kedua perempuan itu termasuk di antara ketiga istri pentolan teroris kelompok Santoso?
Belum bisa kami pastikan, apakah termasuk salah satunya istri Santoso atau bukan karena mereka kabur,” kata Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi. (ps)