
Nusanews.com - Koordinator Kontras Haris Azhar beralasan situasi politik yang tidak kondusif menjadi hambatan untuk dirinya menelurkan tulisan tentang cerita Freddy Budiman.
Padahal, sudah dari tahun 2014 dirinya mengetahui fakta tersebut dari Freddy.
“Secara alur kalau kita telusuri akan makan waktu 4-5 bulan. Bicara sama SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) gak ada gunanya. Kami tunggu rezim politik yang terpilih (Jokowi),” katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (29/7).
Bahkan, setahun kemudian muncul isu KPK-Polri. Saat itu, posisi Kontras maupun Haris berada di belakangan KPK yang notabene menurutnya, rawan dikriminalisasi.
“Ada jarak antara KontraS dengan polisi maupun Pemerintahan Jokowi. Kami juga tidak mau gegabah, apalagi posisi kami saat itu rawan kriminalisasi,” ungkapnya.
“Jadi efek sampingnya besar kalau kita ngomong kemarin (2014),” demikian Haris. (kr)