logo
×

Selasa, 23 Agustus 2016

Ahok Klaim Didukung Mega, PDIP: Ahok Seperti Pendekar Mabuk

Ahok Klaim Didukung Mega, PDIP: Ahok Seperti Pendekar Mabuk

Nusanews.com - Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan mengingatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bahwa partainya menjunjung tinggi etika dan moral dibandingkan kekuasaan, sehingga Ahok tidak cukup berbicara dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk memperoleh dukungan PDIP dalam Pilkada 2017.

"PDI Perjuangan tidak bisa diputarbalikkan. Dia ke partai 'main atas', seolah-olah cukup dengan ketua umum dan persoalan selesai. Ini PDI Perjuangan bung, dimana etika dan moral lebih utama dibandingkan kekuasaan semata," kata Arteria Dahlan, yang juga anggota Komisi Pemerintahan DPR itu, di Jakarta, Senin, 22 Agustus 2016.

Arteria menganggap langkah Ahok itu tanpa etika. "Jadinya seperti pendekar mabuk, 'seradak-seruduk' tanpa etika. Dulu menyatakan melalui jalur independen dengan hingar bingar depolitisasi dan antiparpol, mengumpulkan salinan KTP, kemudian justru datang ke partai minta didukung, bagaimana pertanggungjawabannya," ujar Arteria.

Ahok mengaku bertandang ke rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pekan lalu untuk meminta izin berpasangan kembali dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI 2017. Djarot kini menjadi wakil Ahok di DKI Jakarta.

PDI Perjuangan, Arteria menekankan, teguh dalam garis perjuangan dengan pendekatan tidak berbasis pragmatisme. PDIP menurut dia, lebih memilih cara berkuasa yang bermartabat dan tidak didikte sekalipun berujung pada konsekuensi ditinggalkan kekuasaan. "Kami yakin kekuasaan rakyat adalah yang abadi," jelas Arteria.

Menurut Arteria Dahlan, partainya tidak ingin konstruksi calon gubernur dan calon wakil gubernur dibentuk atas dasar pragmatisme, di mana karena alasan membutuhkan suara PDI Perjuangan lantas Ahok bisa dengan mudahnya meminta Djarot Saiful Hidayat kembali berpasangan dengannya dalam Pilkada 2017.

Arteria Dahlan mengatakan, PDI Perjaungan adalah partai yang tidak gentar dengan iming-iming kekuasaan. Arteria Dahlan mengaku secara pribadi menilai langkah Ahok menemui Megawati Soekarnoputri untuk meminta Djarot kembali menjadi wakilnya adalah wujud pelecehan terhadap PDI Perjuangan.

Adapun Ahok belum dapat dikonfirmasi terkait pernyataan Arteria Dahlan ini. Namun, sebelumya ia sudah menjelaskan, meski membahas pencalonannya dalam pertemuan dengan Megawati, Ahok membantah tujuan pertemuan tersebut lantaran ia ingin mendaftarkan diri untuk diusung PDI Perjuangan.

"Soal PDI Perjuangan, saya sudah sampaikan, kamu tanya sama Mas Hasto (Hasto Kristiyanto), ini kan partai, bukan saya. Ada mekanisme, kamu tanya sama dia. Saya sama PDI Perjuangan hubungan baik-baik saja," kata Ahok.

Ahok mengatakan dia akan tetap menghormati mekanisme partai yang berlaku. Sehingga, kata Ahok, dia tidak akan ikut campur lebih jauh. Menurut Ahok, hubungan baik yang terjalin dengan Megawati tidak bisa dicampuradukkan dengan mekanisme partai. "Benar itu urusan mereka, jadi enggak usah tanya sama saya (lagi)." (tp)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: