
Nusanews.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mojokerto akan melakukan razia game online. Tak hanya game online yang ada di sejumlah warung internet (warnet) saja, juga game online Pokemon Go yang dapat mengganggu sekolah para siswa karena harus berburu pokeball.
Kepala Satpol PP Kabupaten Mojokerto, Suharsono mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan jajaran samping termasuk pihak kepolisian untuk merazia game online.
"Tidak hanya game online yang ada di warnet tapi juga Pokemon Go. Apalagi kemarin, ada yang meninggal akibat game online," ujarnya, Kamis (11/8/2016).
Masih kata Suharsono, game online dapat mengganggu sekolah para siswa sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus dari pihaknya. Namun, Suharsono tak menjabarkan kapan razia game online tersebut akan digelar. Pihaknya berjanji akan segera melakukan razia setelah berkoordinasi dengan jajaran samping.
"Belum tahu kapan, kita akan berkoordinasi dulu dengan jajaran samping termasuk polisi dan Dinas Pendidikan. Karena game online sudah sangat mengganggu terutama Pokemon Go yang penggunanya harus berjalan untuk berburu pokeball. Segera akan kita lakukan razia," katanya.
Sebelumnya, Jum'at (5/8/2016) pekan lalu, Naufal Hanifa Fadlurrahman (18) pemuda asal Desa Terusan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto diketahui tewas di sebuah warung internet (warnet) Perum Bumi Sooko Permai, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Pemuda yang baru lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut kejang-kejang saat asyik bermain game online. (il)