logo
×

Jumat, 26 Agustus 2016

Pemikir Islam: Jualan Agama, ‘Khataman Al Quran’ Tim Sukses Ahok

Pemikir Islam: Jualan Agama, ‘Khataman Al Quran’ Tim Sukses Ahok

Nusanews.com - Penyelenggaraan khataman Al Quran dan pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani di “Rumah Lembang”, merupakan bentuk politisasi agama yang dilakukan tim sukses Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017.

Pendapat itu disampaikan pemikir Islam Muhammad Ibnu Masduki kepada intelijen (26/08). “Ritual agama hanya dipakai untuk menarik simpati umat Islam saat dan menjelang Pilkada itu namanya politisasi agama,” tegas Muhammad Ibnu Masduki.

Menurut Ibnu Masduki, politisasi agama khususnya terhadap Islam sangat bertentangan dengan sikap Ahok yang berupaya memisahkan agama dan negara. “Kalau Ahok mau konsisten, acara khataman Al Quran itu ditolak saja, nantinya acara istiqoshah untuk kemenangan Ahok, ini jelas menjual agama,” papar Ibnu Masduki.

Ibnu Masduki menegaskan, umat Islam di depan Ahok saat ini bisa diistilah hanya sebagai ‘tukang dorong mobil’. “Kalau mobilnya sudah jalan, dalam arti Ahok sudah berkuasa, maka akan ditinggalkan begitu saja,” pungkas Ibnu Masduki.

Kata Ibnu Masduki, para pendukung Ahok nantinya akan berkilah dengan mengatakan, acara keagamaan itu menunjukkan hubungan harmonis antara agama dan negara. “Padahal sebelum pilkada, para pendukung Ahok banyak menistakan agama, di mana agama dianggap menghambat kemajuan,” jelas Ibnu Masduki.

Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan Ahok, Nusron Wahid memimpin langsung khataman Al Quran dan pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani. “Ini dari upaya kita memohon ridha Allah SWT agar pemanfaatan rumah ini berkah,” kata Nusron Wahid di Rumah Lembang (25/08).

Nusron menjelaskan, tradisi khataman Al Quran dan manaqib sudah melekat di kalangan masyarakat Muslim Indonesia. Hal itu juga yang dilakukan Nusron ketika mengawali tugas beratnya mendapat amanah sebagai Ketua Tim Pemenangan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017. (it)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: