logo
×

Sabtu, 29 Oktober 2016

Ancaman MANGKRAK Pada Proyek Infrastruktur Akibat Salah Hitung AMBISI

Ancaman MANGKRAK Pada Proyek Infrastruktur Akibat Salah Hitung AMBISI

Nusanews.com -  Pengamat perkotaan Dadang Tjipta mengatakan bahwa ada ancaman mangkrak pada proyek infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah pusat di perkotan dan daerah, karena salah hitung dan terlalu mengikuti mau nya ambisi penguasa untuk pencitraan

Groundbreaking atau peletakan batu pertama adalah hal mudah namun semua pembangunan haruslah menghitung segala hal termasuk hitungan anggaran dan investasi yang didapat, jangan karena ambisi dan pencitraan akhirnya semua terancam mangkrak di tengah jalan

Negeri ini adalah negeri dengan konsep pembangunan berkelanjutan, bukan pembangunan instan demi membangun pencitraan

Pembangunan berkelanjutan dimaksud untuk mensiasati anggaran APBN dan meminamilisir utang luar negeri, namun pemerintah saat ini seperti lupa akan konsep tersebut dan lebih condong untuk mengejar pencitraan tetapi akhirnya semua ternacam terhenti ditengah jalan

Prediksi semua akan ‘terhenti’ pada tahun ke-3 masa pemerintahan Jokowi JK bukanlah sebuah prediksi semata, kini negara ini sudah terbelit oleh utang luar negeri, lakukan utang hanya untuk bayar bunga utang tanpa buat pembangunan apapun

Salah prediksi menghitung ambisi pencitraan, hingga akhirnya ancaman pembangunan ‘terhenti’ alias mangkrak; semuanya dimulai dari Menteri Keuangan Sri Mulyani yang akhirnya memangkas dan memotong banyak anggaran demi menyelamatkan anggaran negara

Apa yang dilakukan Sri Mulyani adalah menyelamatkan anggaran yang keluar tanpa perhitungan tepat, hingga akhirnya mempengaruhi pembangunan infrstruktur yang didengungkan oleh Presiden Jokowi

Presiden Jokowi melawan konsep pembangunan berkelanjutan yang sudah menjadi konsep puluhan tahun negeri ini

Pembangunan infrastruktur seperti tol laut yang akhirnya terlihat sebagai konsep tidak jelas, dengan hanya memanipulasi kapal yang sudah ada dengan diberi tulisan tol laut belum lagi proyek listrik 35.000 MW yang hingga kini tidak jelas target yang telah dicapai

Logikanya, anggaran negara akhirnya tersedot ke satu titik untuk pembiayaan infrastruktur tanpa adanya perhitungan, hingga ancaman gagal bayar utang pun mengemuka, dan masuklah teori gali lubang untuk tutup lobang dengan lakukan utang baru untuk bayar bunga utang yang lalu

Pembangunan pembangunan yang sempat ground breaking seperti jalan tol lintas sumatera, tol becakayu, hingga proyek kereta cepat jakarta bandung, kini dihantui oleh ancaman mangkrak kalau tidak ada perubahan taktik strategik kedepannya (ln)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: