Nusanews.com - Pengamat perkotaan Dadang Tjipta mengatakan bahwa ada ancaman mangkrak pada proyek infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah pusat di perkotan dan daerah, karena salah hitung dan terlalu mengikuti mau nya ambisi penguasa untuk pencitraan
Groundbreaking atau peletakan batu pertama adalah hal mudah namun semua pembangunan haruslah menghitung segala hal termasuk hitungan anggaran dan investasi yang didapat, jangan karena ambisi dan pencitraan akhirnya semua terancam mangkrak di tengah jalan
Negeri ini adalah negeri dengan konsep pembangunan berkelanjutan, bukan pembangunan instan demi membangun pencitraan
Pembangunan berkelanjutan dimaksud untuk mensiasati anggaran APBN dan meminamilisir utang luar negeri, namun pemerintah saat ini seperti lupa akan konsep tersebut dan lebih condong untuk mengejar pencitraan tetapi akhirnya semua ternacam terhenti ditengah jalan
Prediksi semua akan ‘terhenti’ pada tahun ke-3 masa pemerintahan Jokowi JK bukanlah sebuah prediksi semata, kini negara ini sudah terbelit oleh utang luar negeri, lakukan utang hanya untuk bayar bunga utang tanpa buat pembangunan apapun
Salah prediksi menghitung ambisi pencitraan, hingga akhirnya ancaman pembangunan ‘terhenti’ alias mangkrak; semuanya dimulai dari Menteri Keuangan Sri Mulyani yang akhirnya memangkas dan memotong banyak anggaran demi menyelamatkan anggaran negara
Apa yang dilakukan Sri Mulyani adalah menyelamatkan anggaran yang keluar tanpa perhitungan tepat, hingga akhirnya mempengaruhi pembangunan infrstruktur yang didengungkan oleh Presiden Jokowi
Presiden Jokowi melawan konsep pembangunan berkelanjutan yang sudah menjadi konsep puluhan tahun negeri ini
Pembangunan infrastruktur seperti tol laut yang akhirnya terlihat sebagai konsep tidak jelas, dengan hanya memanipulasi kapal yang sudah ada dengan diberi tulisan tol laut belum lagi proyek listrik 35.000 MW yang hingga kini tidak jelas target yang telah dicapai
Logikanya, anggaran negara akhirnya tersedot ke satu titik untuk pembiayaan infrastruktur tanpa adanya perhitungan, hingga ancaman gagal bayar utang pun mengemuka, dan masuklah teori gali lubang untuk tutup lobang dengan lakukan utang baru untuk bayar bunga utang yang lalu
Pembangunan pembangunan yang sempat ground breaking seperti jalan tol lintas sumatera, tol becakayu, hingga proyek kereta cepat jakarta bandung, kini dihantui oleh ancaman mangkrak kalau tidak ada perubahan taktik strategik kedepannya (ln)