logo
×

Sabtu, 29 Oktober 2016

Fahri Hamzah: Tuntaskan Kasus Ahok, Pilkada Tunda Dulu

Fahri Hamzah: Tuntaskan Kasus Ahok, Pilkada Tunda Dulu

Nusanews.com - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah meminta Polri mempercepat proses pemeriksaan calon gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang sudahh dilaporkan karena menistakan agama.

"Saya minta Polri percepat kasus Ahok dan minta pilkadanya ditunda," kata Fahri Hamzah di Gedung DPR RI saat menerima Front Pembela Islam, Jumat (28/10/2016)

Ia menambahkan, masalah Ahok tidak hanya sebatas masalah pilkada ataupun Jakarta. Misalnya di Nusa Tenggara Barat, dimana puluhan ribu masyarakat menggelar aksi damai untuk menuntut agar Kepolisian memeriksa Ahok.

"Ini bukan urusan Ahok semata, bukan hanya masalah Jakarta. Tapi ini masalah negara. Agama tidak bisa dikalahkan negara, karena agama lebih dulu dibanding negara," kata Fahri.

Ditambahkannya, apa yang dilakukan oleh Ahok adalah meremehkan agama, negara.

"Ada orang yang coba meremehkan, mencemeeh, menghina para ulama, kiai dan agamanya. Masa orang seperti ini menyandera agama dan negara," kata dia.

Dipastikannya, Ahok bukanlah siapa-siapa dan kemampuan Ahok hanya sebatas di depan balaikota.

"Ahok bukan dipilih oleh rakyat, tapi yang dipilih adalah Jokowi yang fenomenal. Panggungnya di depan balaikota, lakukan penggusuran, menyuruh polisi, tentara. Ahok itu selundupan. Dulu dia hina partai politik, tak suka parpol karena bayarnya mahal tapi sekarang nyalon dari partai," kata politisi PKS itu.

Imam Besar FPI, Habib Rizieq dalam pertemuan yang juga diterima oleh Wakil Ketua DPR RI Bidang Polkam, Fadli Zon, menyatakan bahwa mereka akan melakukan aksi damai untuk menuntut agar Kepolisian segera memeriksa Ahok tanggal 4 November mendatang.

"Insya Allah kami berdua akan hadir. Aksi ini bukan dalam rangka SARA, tapi menuntut agar Kepolisian menuntaskan pemeriksaan penistaan Agama oleh Ahok," kata Fadli. (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: