
Nusanews.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengakui, kehadirannya menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melaporkan hasil kunjungannya ke San Francisco, Amerika Serikat (AS).
Dari AS, Luhut mengaku membawa 'oleh-oleh' yaitu teknologi penghematan penggunaan energi yang sudah diterapkan di California, AS. Menurut Luhut, teknologi itu bisa menghemat energi dari 5-8 persen.
"Nah teknologi itu, software yang ada itu, riset yang dilakukan di Berkley University itu juga bisa peluangnya digunakan di Tanah Air," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/10/2016).
Luhut mengatakan, teknologi tersebut ditawarkan oleh departen energi AS kepada Pemerintah Indonesia. Terkait tawaran itu, pihaknya akan mengirim tim ke sana untuk mempelajari teknologi yang diklaim mampu melakukan penghematan tersebut.
"Nanti kita akan kirim tim untuk melihat dari PLN, ESDM (Energi Sumber Daya Mineral) dan juga mungkin dari Bappenas," jelasnya.
Selain melaporkan tawaran teknologi penghematan, Luhut juga mengaku melaporkan kepada Jokowi mengenai blok Masela. Blok migas yang sempat menjadi perdebatan publik itu dikatakan Luhut sudah mengalami perkembangan pesat.
"Jadi pertemuan dua, tiga kali seminggu dilakukan ESDM, tim dari ESDM, SKK Migas, maupun dari impact & sell. Tadi malam saya dilaporkan hasilnya dan kelihatan sangat membanggakan oleh tim dari ESDM," paparnya. (sn)