logo
×

Sabtu, 15 Oktober 2016

Pengamat: Kenapa Presiden Jokowi Terlalu "Cinta" Sama Arcandra Tahar?

Pengamat: Kenapa Presiden Jokowi Terlalu "Cinta" Sama Arcandra Tahar?

Nusanews.com - Direktur Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa merasa heran dengan keputusan Presiden Joko Widodo memasukkan kembali Arcandra Tahar ke dalam kabinet. Padahal, Arcandra sudah melakukan kesalahan yang melanggar konstitusi.

Fabby menduga, ada karakter dan intelektualitas yang disenangi Jokowi kepada Arcandra. Hanya saja, dia meragukan kemampuan mantan presiden Petroneering tersebut.

"Saya sebetulnya ingin melontarkan pertanyaan yang sama, kenapa Presiden Jokowi ini nampaknya terlalu cinta dengan Arcandra? Sehingga dia dimasukkan lagi di kabinet? Ya mungkin presiden menganggap dia pintar, engineer yang baik, tapi apakah berkualitas di birokrasi? Ini belum tentu bisa jadi pejabat publik yang baik," ujarnya dalam diskusi di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu (15/10).

Fabby mengakui, dia tidak mengenal betul siapa Arcandra Tahar. Namun demikian, dia berharap Arcandra dapat bertanggung jawab dengan baik kepada Menteri ESDM, Ignasius Jonan, dengan tugas-tugasnya dalam melakukan reformasi di sektor energi.

"Saya jujur tidak terlalu kenal beliau. Karena beliau juga dari profesional, bukan partai. Namun ini tantangannya, posisi beliau sebagai wamen, untuk ke depannya dia harus bertanggung jawab ke menteri, tahu akan tugas-tugas dan menunjukkan kredibilitasnya, agar figur itu terbentuk," kata dia.

Selain itu, Fabby juga mengingatkan agar nantinya keberadaan Wakil Menteri di Kementerian ESDM tidak membuat kewenangan yang bertumpuk. Sebab, presiden Jokowi telah mempercayakan ESDM untuk dipimpin oleh 2 orang.

"Ini dugaan saya, kalau saya liat pembentukan wamen sekarang, ini bentuk kompromi, tentunya, presiden punya keinginan untuk kementerian tersebut punya tata kelola yang baik di semua sektor, asalkan jangan sampai ada kewenangan yang bertumpuk nantinya," tutupnya. (rol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: