
Nusanews.com - Polri menyebut anggota Brimob Polda DIY Detasemen B Sentolo Bripka Iwan Rudiyanto (35) bukan bunuh diri. Tapi, Bripka Iwan bermain-main dengan senjata api.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan, bunuh diri menyangkut banyak faktor seperti kemungkinan ada beban pekerjaan, beban psikologi atau beban lainnya.
"Tapi kalau dia main-main dengan senpi berarti kan tidak ada permasalahan sebetulnya, hanya dia ingin memperlihatkan bahwa dia memahami karakter senpi," kata Agus di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/10/2016).
"Informasi yang saya dapat seperti itu, jadi bukan bunuh diri. Main-main begitu," sambungnya.
Agus menjelaskan, main-main yang dimaksud adalah memainkan senjata api dengan mengira senpi itu tidak ada pelurunya. Namun nahas, ternyata senjata yang dimainkan berisi peluru.
"Sekaligus saya ingatkan kepada teman-teman saya di kepolisian, jangan dikira senjata kalau sudah kosong (itu) betul-betul kosong. Senjata itu adalah benda yang cukup bahaya untuk kita bawa main-main," ujarnya.
"Main rolet misalnya kita kan pakai silinder ya, begitu diputar silindernya kosong ternyata memang ada satu peluru yang ditempatkan di situ untuk main-main pada teman-temannya, ini yang harus didalami," tambahnya.
Tidak hanya itu, Agus mengatakan, pihaknya juga masih menelusuri soal adanya informasi yang menyebut ada dugaan Bripka Iwan sedang dalam kondisi mabuk minuman keras.
"Ini masih kita telusuri kepastiannya informasi ini. Memang ada beberapa pihak yang mengatakan ada beberapa orang di situ sedang ada kegiatan seperti minum-minuman keras. Tapi apakah yang bersangkutan termasuk di dalamnya ini lah sedang kita dalami di daerah untuk memastikannya," tuturnya.
Agus mengungkapkan, Polri prihatin dengan kejadian ini. Sekaligus menjadi evaluasi bagi Polri terutama kepala satuan wilayah untuk lebih memahami anggotanya.
"Apapun itu faktornya apakah bunuh diri, atau main-main dengan senjata api ya tentunya ini bahan evaluasi bagi para kepala kesatuan, kepala unit dari yang terendah untuk betul-betul memahami," ujarnya.
Agus menyampaikan, mekanisme pinjam pakai senjata api bagi anggota kepolisian sudah jelas aturannya, ada tes psikologi, tes kemampuan.
"Selain itu juga dipilih mereka yang juga dapat dipinjam-pakaikan, bukan memiliki ya. Tentunya ini menjadi bahan atensi bagi kami sekaligus mengingatkan kepada teman-teman untuk berhati-hati," urainya. (dtk)