
NUSANEWS - Seorang bocah korban teror bom molotov di Gereja Oikumene Sengkotek Samarinda, Kalimantan Timur meninggal dunia lantaran menderita luka bakar 70 persen, dengan kondisi tubuh yang sebagian besar hangus terbakar api.
Intan Marbun (4), meninggal dunia Senin (14/11/2016), dini hari setelah dirawat di rumah sakit. Ia merupakan satu dari empat anak-anak yang menjadi korban teror tersebut.
Meninggalnya Intan dibenarkan oleh salah satu kerabatnya Nopi. Menurut dia, pihak keluarga masih dalam keadaan syok.
"Adik kami akhirnya meninggal, pagi ini masih di ruang jenazah RS IA Moeis. Ayah ibunya masih trauma," ujarnya (14/11/2016).
Setelah terkena ledakan bom di pelataran Gereja Oikumene, Intan menderita luka bakar paling parah di antara ketiga temannya. Intan dibawa ke RS IA Moeis Samarinda Seberang dalam keadaan tidak sadarkan diri. Setelah dirawat selama satu hari, Intan akhirnya meninggal dunia.
"Adik kami dirawat berjam-jam dan tim dokter sudah berusaha. Namun Tuhan lebih menyayangi Intan. Semoga terorisnya juga mendapat hukuman yang sama," ucap Nopi.
Seperti diberitakan, terjadi ledakan di Gereja Oikumene Sengkotek Samarinda, Minggu (13/11/2016), pukul 10.10 Wita. Baca: Ledakan Terjadi di Depan Gereja Oikumene di Samarinda
Pria yang diduga sebagai pelaku saat ini telah diamankan dan dibawa ke Polresta Samarinda untuk dilakukan pemeriksaan.
Akibat kejadian ini, empat anak kecil mengalami luka bakar. Mereka berada di area parkir motor saat bom molotov dilempar ke area parkir itu. (tn)

