logo
×

Minggu, 06 November 2016

Legitimasi Sang Presiden Yang Semakin Memudar Dihadapan Rakyatnya Sendiri

Legitimasi Sang Presiden Yang Semakin Memudar Dihadapan Rakyatnya Sendiri

NUSANEWS - Aksi Umat Islam 4 November 2016 yang dihadiri lebih kurang 500 ribu peserta aksi patut dicatat dalam sejarah bangsa ini, aksi damai yang juga mendapat sorotan serta pujian dari media barat, karena telah memberikan bukti bahwa umat Islam Indonesia mampu memberi contoh terbaik mengenai makna demokrasi sesungguhnya yaitu menyampaikan aspirasi dengan damai, jauh dari prasangka dan prediksi publik selama ini

Namun dibalik aksi umat Islam 4 November kemarin, ada fenomena yang kurang patut dicontoh dan diteladani yaitu ketika pemimpin negeri ini yaitu sang Presiden tidak mau menemui dan menerima para pemimpin aksi yang terdiri dari ulama, Kyai dan Habib para pemimpin Umat Islam

Sang Presiden lebih memilih melihat proyek infrastruktur proyek kereta di Bandara Soekarno Hatta, ketimbang menemui dan menerima para perwakilan Umat Islam yang melakukan aksi

Apa yang dicontohkan oleh sang Presiden semakin membuat dirinya tak lebih pemimpin yang jauh dari sifat seorang pemimpin negarawan, yang mampu berdiri dan mendengar semua aspirasi dari rakyatnya sendiri

Sikap Presiden yang tidak mau menemui para pelaku aksi umat Islam semakin membuat legitimasi sosial pada diri sang presiden makin memudar

Kini sang Presiden tak ubahnya hanya menjadi presiden bagi relawan dan pendukungnya sendiri, serta berpihak kepada kepentingan sesat yang ada

Ini bukan sebuah penggiringan opini, namun kini semua meyakini sang Presiden bukanlah pemimpin di negeri ini, karena legitimasi sebagai seorang pemimpin negeri telah semakin memudar dan berganti menjadi legitimasi pemimpin sesat

Pemimpin yang tersesat sehingga rakyatnya sendiri pun dianggap lawan yang harus tidak ditemui, ironi (ln)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: