
NUSANEWS - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan potensi ancaman terhadap Indonesia. Salah satunya adalah narkoba. Bahkan dia menyebut candu narkoba membuat sebuah negara hancur dan membuat generasi penerus menjadi bodoh.
"Perang candu sudah melanda kita. Tujuannya narkoba agar kita menjadi generasi oon (bodoh). Generasi yang mudah ditipu," kata Gatot dalam Seminar Nasional Peningkatan Ketahanan Bangsa untuk menjaga keutuhan NKRI, di Graha Sanusi Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Rabu (23/11).
Dia mencatat 2 persen atau 5,1 juta penduduk Indonesia menggunakan narkoba. Jumlah itu menurutnya menjadi ancaman untuk menghancurkan generasi bangsa.
"Kita dilanda perang candu yang namanya narkoba. Dua persen penduduk Indonesia atau 5,1 juta menggunakan narkoba. 1.500 setiap tahun meninggal dunia dan itu usia produktif," ujarnya.
Mengutip data Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polri, lanjut dia, pada 2013 barang haram masuk ke Indonesia mencapai 542 kilogram sabu. Setahun kemudian jumlahnya meningkat atau sekitar 1,1 ton. "Itu bisa dikonsumsi untuk 5,5 juta warga," terangnya.
Kemudian tahun 2016 narkoba yang masuk ke Indonesia mencapai 4,5 ton. "Itu bisa untuk 20,2 juta warga. Itu untuk menghancurkan generasi kita. Ini yg ditangkap kalau belum ditangkap banyak sekali," ungkapnya.
Oleh karena itu dia merasa harus menyampaikan bahwa bangsa Indonesia dalam ancaman. Narkoba hanyalah salah satu upaya memecah belah bangsa. Sebab masih banyak desain memecah Indonesia dengan pelbagai cara. (mdk)