NUSANEWS - Rezim Jokowi diimbau untuk tidak khawatir dengan isu makar yang bakal terjadi saat Aksi Bela Islam III pada 2 Desember (212) mendatang. Sebaliknya, presiden diminta untuk berbesar hati mengizinkan aksi damai itu digelar karena tidak akan menggulingkan kekuasaan.
Imbauan itu sebagaimana disampaikan budayawan Betawi Ridwan Saidi saat ditemui di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur, Jumat, (25/11).
"Kekuasaan tidak akan jatuh, kecuali dia jatuh sendiri kalau takut dengan istilah makar," katanya.
Aksi 212, menurutnya, tidak akan mengganggu aktivitas di sepanjang Jalan Sudirman hingga ke Jalan Thamrin. Pasalnya, sekalipun aksi tersebut urung digelar, kondisi lengang Sudirman-Thamrin akan tetap lengang.
Mantan ketua umum PB HMI itu menyamakan dengan aksi dengan perkiraan jumlah massa serupa di tahun 1970, zaman Orde Baru. Saat itu, kendati ribuan orang massa aksi urung turun ke jalan, tapi jalanan protokol ibukota itu tetap sepi dan lengang.
"Dulu saya ingat Agustus tahun 70, karena kita anggap Pak Harto suka tirakat, kami akan lakukan tirakat besar-besaran di Jalan Sudirman sampai Thamrin, tapi tidak jadi. Besoknya jalanan tetap aja sepi, nggak ada yang lewat," cerita dia. (rmol)
