
NUSANEWS - Khalayak media sosial Tanah Air ramai membandingkan people power 'Aksi Super Damai Bela Islam III' yang populer disebut Aksi 212 versus aksi massa beberapa partai politik, 'Kita Indonesia,' yang populer disebut Aksi 412.
Seperti diketahui, Aksi Super Damai Bela Islam III atau Aksi 212 digelar pada Jumat (2/12). Jutaan umat Islam dari berbagai daerah memadati kawasan Monas, Patung Kuda, Bundaran Hotel Indonesia, Bundaran BIdan Jalan Jenderal Sudirman, untuk menuntut tersangka kasus penistaan agama Islam, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, ditahan. Aksi 212 menuntut keadilan dalam proses penegakan hukum.
Agenda Aksi 212 tidak seperti demonstrasi pada umumnya. Agendanya mendengarkan ceramah, membaca sholawat dan salat Jumat berjamaah di Monas dan sekitar.
Aksi damai itu menuai simpati berbagai kalangan. Khalayak netizen memuji aksi ini dengan sejumlah cara, seperti memposting sejumlah meme apresiatif, menyebarluaskan berbagai gambar foto simpatik Aksi 212, serta menuliskan berbagai testimoni dan opini mengapresiasi Jumatan terbesar dalam sejarah Indonesia.
Usai Salat Jumat, jutaan massa membubarkan diri secara tertib dengan tanpa meninggalkan sampah berserakan seperti aksi-aksi massa pada umumnya.
Sementara pada aksi 'Kita Indonesia' atau Aksi 412 yang diikuti ribuan orang, mengusung tema keberagaman sebagai ciri khas Indonesia. Ada berbagai macam parade mengelilingi Bundaran HI, dipentaskan berbagai kelompok kesenian etnik, seperti dari Ponorogo, Papua, Bali, dan lain-lain.
Sehari sebelum Aksi 214 digelar, beredar pesan berantai melalui aplikasi What's Up dan Line tentang gambar surat edaran sejumlah kementerian, partai politik, bahkan grup perusahaan besar yang mengajak anggota, kader dan karyawan masing-maisng menghadiri kegiatan di sekitar Bundaran HI, pada Minggu pagi (4/12) itu.
Berdasarkan foto atau gambar yang beredar luas di media online dan media sosial, massa Aksi 412 banyak yang mengenakan atribut Partai Nasdem dan Partai Golkar.
Secara umum Aksi 412 yang melibatkan ribuan massa juga berlangsung lancar, meski di media sosial beredar berbagai gambar foto memperlihatkan taman rusak dan sampah berserakan. Bahkan, beredar juga video yang mengindikasikan terjadi mobilisasi kelompok massa bayaran.
Namun, khalayak netizen membandingkan dua aksi itu secara bertentangan. Bahkan, netizen menyebut Aksi 412 merupakan aksi tandingan Aksi 212. Maraknya opini ini sulit ditepis, karena Aksi 212 kuat sentimen anti Ahok, sementara Aksi 212 dihadiri sejumlah tokoh dan massa partai politik pengusung Ahok, minus PDI Perjuangan.
Khalayak pengguna media sosial Twitter, Facebook, Instagram dan Kaskus, ramai membandingkan Aksi 412 Vs Aksi 212.
Di antaranya, Anggata DPR Fraksi Gerindra melalui akun Twitter @ cumarachel, mencibir Aksi 412 dengan cuitan, "Aksi 412 diklaim sebagai perayaan persatuan. Yang terlibat ada Partai Golkar. Beres aksi, sesama kader berkelahi. Merayakan persatuan?" cuitnya menyindir ribut Ketua DPP Golkar Fahd A Rafiq vs Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi di lokasi aksi.
Akun @cholilnafis juga menyampaikan pendapatnya, "Ada yang bilang Aksi 212 bagai buih, tapi Aksi 412 itu nyampah dan mobilisasi massa aja."
Akun Twitter @AdjiEins menulis, Super massa 212 pecahkan rekor dunia sholat Jumat terbesar yang pernah terjadi di muka bumi.
Bahkan, kata akun Twitter @ ZaraZettir, peserta aksi 212 mencapai tujuh ribuan. "7.4343.757 orang #AksiSuperDamai212, kata hitungan Google Earth," cuit ZaraZettir.
Netizen juga menyoroti Aksi 412 seperti kegiatan politik. "Semakin bersyukur dengan rencana-rencana Allah. Hari ini diperlihatkan bagaimana Aksi 412, tandingan Aksi 212. Secara jelas Aksi 412 beratribut parpol yang melanggar peraturan CFD," tulis akun @maspiyungan.
Peraturan Gubernur DKI Jakarta melarang ajang CFD diisi kegiatan politik tertulis dalam Peraturan No 12/2016, pasal 7 ayat 2. Peraturan itu diteken Basuki Tjahja Purnama (Ahok) selaku gubernur DKI Jakarta. Nah, partai politik dan tokoh-tokoh politik yang hadir pada Aksi 412 diketahui pengusung petahana Ahok di pilgub 2017.
Akun @AdhieMassardi menilai, Aksi 212 dan Aksi 412 punya tujuan berbeda dan berlawanan. "Aksi kok ditandingi. Aksi 212 menuntut hukum dan keadilan ditegakkan. Aksi tandingannya 412. (Lalu apa temanya? Hukum & keadilan ditidurkan?)," tulis bekas Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid itu.
Akun @istighfar313 membandingkan ketertiban dan kebersihan pada dua aksi itu. "Terlihat berbeda antara kedua aksi. Yaitu soal sampah. Aksi 212 bareng-bareng bersihin sampah. Tapi kok pada Aksi 412 malah ngerusak taman dan ninggalin sampah?"
Ada juga sebagian kecil netizen membela Aksi 412. Misalnya, aktivis Jaringan Islam Liberal, Mohamad Guntur Romli, melalui akun Twitter @GunRomli menyampaikan pembelaan. "Yang nyinyir di CFD ada bendera parpol, nyinyir juga enggak jalan-jalan protokol ditutup di hari kerja untuk shalat Jumat 212? Nyinyirnya nanggung," belanya.
Akun Syafrudin Amin mengatakan, Aksi 412 dimaksudkan menandingi Aksi 212. Namun sayangnya tak mampu, "Aksi tandingan 412 itu nafsu tinggi tapi lemas, nafsu kuda tenaga ayam...hahah!" *** (rmol)