logo
×

Senin, 16 Januari 2017

FPI: Kapolda Jabar Jadi Pembina GMBI Langgar Kode Etik

FPI: Kapolda Jabar Jadi Pembina GMBI Langgar Kode Etik

NUSANEWS - Massa organisasi sayap Front Pembela Islama (FPI) yang tergabung dalam Laskar Pembela Islam (LPI) diterima untuk mediasi oleh Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto dan Kepala Pelayanan Markas Polri Kombes Budi Widjanarko di Gedung Baharkam Polri. Sementara massa FPI diwakilkan oleh Munarman.

"Maksud kami ingin sampaikan protes keras atas apa yang terjadi di Polda Jabar, karena kita melihat dan ada bukti, dalam video, Kapolda Jabar dipersepsikan, perlu penyelidikan, melakukan upaya adu domba antar-masyarakat," kata Munarman di dalam Gedung Baharkam Polri, Senin (16/1/2017).

Padahal, menurut Munarman, tugas utama Polri adalah menjaga ketertiban dan keamanan di masyarakat supaya tidak terjadi kontak fisik antar-masyarakat sebagaimana yang diamanatkan UU Polri.

"Juga ada pelanggaran kode etik karena dalam Perkap Kapolri, melarang atasan untuk menjadi anggota ormas. Ini malah jadi pembinanya. Banyak pelanggaran etika lain setelah pemeriksan Habib Rizieq. Ada indikasi pembiaran, dari aparat jajaran polisi di Jabar, karena melihat pimpinannya memberi angin pada salah satu ormas," katanya.

Ormas yang dimaksud Munarman adalah Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang terlibat bentrok dengan FPI di depan Mapolda Jabar. Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan adalah pembina GMBI.

"Mohon ada saluran ke Propam nanti kita laporkan Kapolda secara teknis. Kami juga mengingatkan dan mengimbau kepada jajaran Polri agar tidak ada upaya kriminalisasi dan upaya yang mengarah tindak kekerasan pada ulama dan umat Islam," ujarnya.

Salah satu kekerasan itu, kata Munarman, adalah pembiaran pada sekelompok massa yang mengancam Wakil Ketua MUI Pusat di Sintang, Kalimantan Barat. Massa yang membawa senjata tajam itu bahkan dibiarkan masuk hingga ke apron bandara.

"Saya sendiri mendengar juga dilaporkan di Mapolda Bali. Ini mengapa kalau ulama yang melapor tidak ada pengusutan tapi saat ulama dilaporkan, polisi begitu sigap?" katanya.

Sementara itu, Karopenmas Divisi Humas Polri Rikwanto mengatakan, dirinya mewakili Polri untuk menemui massa demonstran lantaran para pimpinan Polri sedang mengikuti Rapim TNI di Mabes TNI. Jenderal bintang satu itu berjanji akan meneruskan protes tersebut ke atasannya di Polri.

FPI juga diwakilkan Muchin Alatas, Habib Abdullah, M. Al Kattat dan Mursalim (keduanya dari FUI), serta Misbahul Anam (GNPF MUI). Lalu ada Mirza (Tim Advokasi GNPF MUI), Nurdiati Ahman (Forsab), Syamsidar Aisyah, Umro (mujahida pembela Islam), KH Baidowi (MUI Jakpus), dan Alfian Tanjung (taruna muslim). (ok)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: