NUSANEWS - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Prof Dwia Aristina Pulubuhu menegaskan, tidak akan menaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT), meski Unhas telah berubah status sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
Keputusan Unhas untuk tidak menaikan UKT mahasiswa, lanjut Prof Dwia Aristina, karena Kampus Unhas menyadari bahwa mayoritas mahasiswa Unhas berasal dari Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Pihak rektorat Unhas pun menyadari bahwa pada umumnya mahasiswa yang menempih pendidikan di Unhas berasal dari dataran tinggi, daerah pesisir, dan dari wilayah pelosok.
“Unhas tidak menaikan UKT sampai tahun depan. Sebagian besar mahasiswa Unhas dari Kawasan Timur Indonesia, dari dataran tinggi, pesisir dan pelosok,” kata Prof Dwia Aristina Pulubuhu saat kunjungan Menristek Dikti Prof Mohamad Nasir di lantai 2 Rektorat Umhas, Senin (16/1/2017).
Prof Dwia Aristina menjelasakan, penerima mahasiswa Unhas pemerima beasiswa sudah mencapai 40 persen.
Sementara itu, mahasiswa Unhas yang masuk dalam UKT 2 sebanyak 32 persen, UKT 3 sebanyak 38 persen, dan biaya UKT 4 dan 5 hanya sekitar 13 persen.
“Memang yang UKT 4 dan 5 itu adalah mahasiswa yang memang kondisi keuangan keluargnya tergolong mampu,” kata Prof Dwia Aristina Pulubuhu (ps)
