logo
×

Rabu, 15 Februari 2017

Antasari Singgung Namanya, Saham MNC Milik Hary Tanoe Jeblok

Antasari Singgung Namanya, Saham MNC Milik Hary Tanoe Jeblok

IDNUSA - Nama CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe/HT) disebut dalam kasus mantan ketua KPK Antasari Anzar, Selasa (14/2). Berdasarkan pengakuan Antasari, Hary Tanoe mengaku datang karena diutus pihak Cikeas.

Menurut pengakuan Antasari, saat bertemu dengannya, HT meminta dirinya agar tidak menahan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Aulia Tantowi Pohan, yang notabene besan presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dan ternyata, ‘kicauan’ Antasari itu pun direspons negatif para pemegang saham. Dikutip dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), saham Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) saat ini terjun bebas 6,18 persen atau 105 poin ke level 1.595.

Penutupan perdagangan kemarin, MNCN masih berada di level 1.700 dan tadi pagi dibuka 1.695.

Seperti diwartakan sebelumnya, saat mendatangi Bareskrim Polri, Selasa (4/2) kemarin, Antasari menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengetahui persis kasus yang menjeratnya. SBY, kata Antasari, harus terbuka mengenai siapa saja pihak yang diminta merekayasa kasusnya.

Antasari pun lantas berkisah bahwa sekitar Maret 2009, dia pernah didatangi oleh CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Berdasarkan pengakuan Antasari, Hary Tanoe mengaku datang karena diutus pihak Cikeas. Dalam pertemuan itu, Hary meminta Antasari agar tidak menahan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aulia Tantowi Pohan, besan SBY.

"Beliau diutus oleh Cikeas saat itu. Siapa Cikeas? SBY. Datang minta supaya saya jangan menahan Aulia Pohan," ujar Antasari di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (14/2/).

Terkait pernyataan Antasari itu, Hary Tanoe angkat bicara. Hary Tanoe menilai apa yang disampaikan Antasari Azhar adalah fitnah.

"Fitnah kok ditanggapi," kata Hary Tanoe saat dikonfirmasi Jitunews.com, Selasa (14/2) petang. (jn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: