IDNUSA - Bentrok berdarah antara anggota TNI dengan warga terjadi di Desa Namo Bintang Simalingkar A, Pancur Batu Deliserdang.
Terkait hal itu Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung buka suara.
Ia mengatakan ada provokator yang memanasi warga demi sebuah kepentingan. Pihaknya saat ini sedang memburu aktor intelektual di balik penyerangan warga terhadap petugas.
Lodewyk menyebut TNI diminta oleh PTPN II untuk mengamankan sekitar lokasi. Dan mereka sudah mulai menggali parit sebagai pembatas.
Namun pekerjaan mereka terganggu warga yang melakukan perlawanan.
“Aksi penyerangan itu dilakukan oleh warga yang menghalang-halangi petugas yang melakukan penjagaan. Bahkan, dua anggota kita disiram menggunakan air panas oleh warga. Sehingga, kita tidak tinggal diam dengan mengamankan para pelaku penyiraman ke Polrestabes Medan untuk diproses lebih lanjut,” terangnya, Senin (13/2/2017) malam.
Selama ini, kata dia, banyak pencuri yang masuk ke lahan PTPN II dan didominasi anak-anak. Bahkan kabarnya mereka mencuri untuk membeli narkoba.
Sehingga PTPN II membuat MoU dengan TNI untuk pengamanan areal tersebut.
Namun pekerjaan mereka terganggu karena perlawanan warga. Bahkan beberapa hari lalu ada aksi mahasiswa yang menentang TNI.
“Informasi yang saya dapat setiap mahasiswa yang beberapa waktu lalu mengatasnamakan masyarakat didanai Rp100 ribu per orang. Artinya, ada kepentingan dan ada yang mendanai aksi perlawanan mereka,” ungkapnya.
Sehingga, lanjutnya, pihaknya akan mencari dalang di balik perlawan masyarakat itu. (ki)
