
IDNUSA - Polda Metro Jaya melarang adanya aksi saat masa tenang Pilkada serentak 2017. Bahkan, polisi mengancam bakal membubarkan jika sejumlah organisasi masyarakat berkeras tetap melakukan aksi tersebut.
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH Ahmad Shobri Lubis mengatakan pihaknya akan tetap melakukan aksi pada Sabtu (11/2) nanti. Dia membantah pernyataan Tanfidzi DPD FPI DKI Abuya KH Abdul Majid yang mengatakan FPI urung melakukan long march.
"Tidak benar ( berita FPI tidak long march), kita tetap aksi (112)," kata Shobri saat dihubungi wartawan, Jakarta, Rabu (8/2).
Dijelaskan Shobri, aksi itu nantinya bakal dikoordinatori oleh Forum Umat Indonesia (FUI). FPI yang merupakan bagian dari forum tersebut dengan tegas menyatakan akan tetap ikut aksi 112 di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.
"Itu koordinator FUI dan kita bagian dari itu, jadi tetap aksi 11 Februari," ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Tanfidzi DPD FPI DKI, Abuya KH Abdul Majid mengatakan kalau semua pernyataan Novel Bamu'min tidak mewakili sebagai pengurus maupun anggota FPI DKI. Menurut dia, FPI tidak akan menggelar long march pada Aksi 112.
"FPI tidak mengadakan long march pada Sabtu 11 Februari 2017, hanya mengadakan doa dan zikir di tempat yang akan ditentukan kemudian. Penyelenggara bukan FPI DKI," kata Abdul Majid. (mdk)