
IDNUSA - Emil Iroth dan Nurkomala Sari masih terheran-heran dengan perisitwa yang dialami putrinya, Keisya Rahmadhani.
Usai berlibur ke Curug Cinangka, Kabupaten Bogor, Keisya mengalami hal yang cukup mengerikan. Selama tiga pekan, seekor lintah dengan panjang sekitar 20 centimeter bersarang di hidung bocah tersebut.
Nurkomala mengatakan, gejala aneh memang muncul sepekan setelah liburan. Ketika itu, putrinya itu mengeluarkan darah dari hidungya. Awalnya, dia menduga Keisya terserang penyakit demam berdarah.
Demi kesehatan anaknya, Nurkomala membawa anaknya ke Puskesmas Cinere guna dilakukan pemeriksaan. Namun dokter setempat menyatakan Keisya hanya terserang virus.
“Waktu seminggu keluar darah, saya menbawa ke Puskesmas Cinere namun jawaban dokter hanya terserang virus,” terang Nurkomala dilansir Radar Depok (Jawa Pos Grup), kemarin (13/2).
Keisya sendiri mengaku awalnya tak merasakan sakit. Namun pascaseminggu keluar darah, dia mulai merasakan sakit dan seperti ada sesuatu yang bergerak dibagian dalam hidungnya.
“Setelah dua minggu saya mulai merasakan sakit dan ada yang bergerak,” tambah dia.
Usaha Nurkomala tidak sampai berhenti disitu. Akhirnya, Keisya diberikan obat cair kedalam hisung. Dia melihat seperti ada binatang yang hendak keluar dari dalam hidung Keisya.
Dikarenakan Keisya sudah merasakan lelah dan darah yang terus keluar akhirnya membawa Keisya ke Puskesmas Menteng dan RS M. Ridwan Meuraksa Jakarta Pusat.
“Saat diperiksa di RS M. Ridwan Meuraksa dokter yang memeriksa ditemui lintah yang bersarang dibagian hidung,” ucap Nurkomala.
Nurkomala menuturkan, karena keterbatasan alat yang dimiliki RS M. Ridwan Meuraksa, dia membawa anak pertama dari dua bersaudara itu ke RS Cipto Mangunkusumo Jakarta yang memiliki peralatan lengkap.
Setelah diberikan penjelasan terhadap dokter dengan resiko yang akan dialami Keisya, dia diminta guna membuat surat pernyataan.
Akhirnya setelah menunggu selama satu jam proses pengeluaran lintah dari dalam hidung Keisya, barulah diketahui bahwa lintah yang bersarang di hidung Keisya hampir mencapai sekitar 20 Cm.
“Lintahnya sebesar jari tangan,” tutur Nurkomala.
Nurkomala mengatakan, usai pengeluaran lintah dari dalam hidung. Keisya harus menjalani berobat jalan selama tiga kali, guna membersihkan dan mengobati lubang yang berada didalam hidung yang diperkirakan sebagai tempat bersarangnya lintah.
“Keisya sudah menjalani berobat jalan sebanyak dua kali, minggu depan berobat jalan yang ketiga,” ucap Nurkomala. (ps)