
IDNUSA - Delegasi Pemerintah Afghanistan berkunjung ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain ingin belajar dari lembaga antirasuah Indonesia, mereka pun berpikir untuk meniru model KPK.
"Kami ingin mempelajari apakah model KPK bisa diterapkan di Afghanistan. Karena sampai saat ini, Afghanistan belum memiliki badan penanganan korupsi seperti KPK," ujar Menteri Kehakiman Afghanistan, Abdul Baseer Haidari, di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (8/3).
Abdul Baseer mengatakan tujuan pertemuan hari ini adalah membawa delegasi dari Afghanistan yang berjumlah 16 orang melihat bagaimana dasar pembentukan KPK. Sehingga kinerja badan serupa di Afghanistan, juga bisa berjalan efektif. Terlebih, laporan PBB menyebut kinerja KPK sukses melawan korupsi.
Saat ini, Afghanistan belum memilki mekanisme untuk mengontrol penggunaan kas negara. Sehingga beberapa laporan menempatkan negara itu sebagai paling korup nomor dua.
Menurut Abdul, saat ini negaranya punya presiden baru. Upaya memberantas korupsi pun mulai timbul meski harus dilakukan dengan kerja keras. "Kami tahu Indonesia dan KPK bekerja keras untuk memberantas korupsi, kami hari ini datang untuk melihat lebih dekat bagaimana mereka bekerja keras untuk memberantas korupsi tersebut," ujarnya.
"Kami harap kami bisa ambil pengalaman dari kunjungan ini untuk menjadikannya sebuah pembelajaran bagi negara kami ke depan terkait penghapusan masalah korupsi dan kami akan senang jika KPK mau bekerja sama dengan kami," imbuh Abdul Baseer. (kp)

