logo
×

Rabu, 12 April 2017

Meski Dukung Djarot, Aktivis 98 Ingin Ahok Ditangkap

Meski Dukung Djarot, Aktivis 98 Ingin Ahok Ditangkap

IDNUSA, JAKARTA - Sejumlah aktivis mengatasnamakan diri 'Aktivis 98' mendukung Djarot Saiful Hidayat untuk memimpin DKI periode 2017-2022. Meski demikian, aktivis tersebut meminta aparat kepolisian menangkap Cagub DKI pasangan Djarot, Basuki T Purnama (Ahok).

"Dengan sederet dugaan dan perangai yang dilakukan Ahok, maka sepantasnya penegak hukum segera menangkapnya. Apalagi, Ahok juga terbelit banyak kasus korupsi," kata Koordinator Gerbong Aktivis 98 Uchok Khoir Siregar saat deklarasi dukungan terhadap Djarot di sebuah rumah makan di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017).

Uchok mengungkapkan, Djarot merupakan jawaban yang tepat jika melihat suhu politik di Ibu Kota yang terus memanas.

"Suka tidak suka, adalah fakta bahwa penyebab kegaduhan ini semua karena ulah Basuki Tjahaja Purnama. Ahok terus menerus membuat masalah dan tidak pernah berhenti menyakiti umat Islam," kata Uchok.

Karenanya, kata dia, aktivis 98 mengambil posisi berbeda. Yaitu, mendukung penuh pencalonan Djarot, tetapi menolak Ahok.

"Bagi kami, ini adaah solusi terbaik dari sengkarut persoalan yang membelit Jakarta dan bangsa ini. Kegaduhan ini harus diakhiri dengan cara memenjarakan Ahok," katanya menambahkan.

Selain itu, Uchok menilai kepemimpinan Djarot selama dua periode di Blitar Jawa Timur dan dua tahun menjadi Wakil Gubernur DKI akan mampu memimpin Ibu Kota yang lebih baik.

"Beliau memiiki tatacara yang santun dan berwibawa. Bisa bisa menghargai kawan maupun lawan politiknya. Kami tidak pernah melihat Pak Djarot marah-marah apalagi membentak ibu-ibu," ungkapnya.

"Kami juga meyakini pak Djarot mampu melanjutkan cita-cita reformasi di DKI Jakarta, yaitu membuat tatanan kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya di DKI Jakarta menjadi lebih baik," pungkasnya. (ts)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: