logo
×

Senin, 03 April 2017

Nazar Sebut Kongres Partai Demokrat Dibanjiri ‘Uang Haram’

Nazar Sebut Kongres Partai Demokrat Dibanjiri ‘Uang Haram’

IDNUSA, JAKARTA - Mantan Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin memberikan kesaksian dalam persidangan kasus korupsi proyek e-KTP TA 2011-2012 dengan terdakwa Irmam dan Sugiharto.

Dalam kesaksiannya ini, Nazaruddin membeberkan bahwa kongres Partai Demokrat yang diselenggarakan di Bandung pada tahun 2010 silam dibanjiri oleh dana haram.

“(Dana Kongres Partai Dekokrat) ada dari proyek hambalang, proyek e-KTP, dan proyek-proyek lain. Semuanya sudah saya sampaikan kepada penyidik,” ujar Nazaruddin di Pengadilan Tipikor, Bungur, Jakarta Pusat, Senin, (3/4).

Hal tersebut terkuak saat Nazaruddin menyebut bahwa Kongres Demokrat pada tahun itu menghabiskan dana hingga Rp 292 miliar. Kemudian Ketua Majelis Hakim, John Halasan Butar Butar pun menanyakannya.

Diketahui dalam kongres tersebut Anas Urbaningrum menjadi pengantin. Pasalnya Ia terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai berlambang Mercy tersebut.

Nazar kemudian menjelaskan bahwa ada komitmen yang nilainya mencapai Rp 500 miliar antara pengusaha proyek e-KTP yakni Andi Agustinus dengan Anas Urbaningrum. Komitmen tersebut untuk mengawal anggaran e-KTP di DPR.

Kata Nazar, uang tahap awal yang diterima Anas dari Andi kemudian digunakan untuk Kongres Demokrat di Bandung.

“Singkatnya uang tersebut digunakan untuk persiapan pemenangan Ketua Umum (Anas Urbaningrum),” jelas Nazar.

Nazaruddin kemudian menjelaskan bagaimana alur uang tersebut. Kata Nazar uang tersebut diserahkannya kepada staff-nya di fraksi bernama Eva secara bertahap.

Kemudian Eva diminta untuk memesan Kamar dan Ballroom di Hotel Sultan yang terletak di Kawasan Jakarta. Di hotel tersebut, dilakukan beberapa kali pertemuan antara Anas dengan para DPC.

Pertemuan tersebut terjadi tepatnya sebelum kongres digelar. Setelah melakukan beberapa kali pertemuan, kemudian masing-masing DPC mendapatkan uang transport sebanyak Rp 10-15 juta. (ki)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: