NUSANEWS, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran kabinetnya mencari cara agar para nelayan tidak lagi bekerja dengan cara lama dalam menangkap ikan. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah budi daya perikanan lepas pantai (offshore aqua culture).
Jokowi juga meminta anak buahnya untuk berani mengajak nelayan beralih ke sistem penangkapan ikan dengan teknologi tinggi seperti budidaya lepas pantai. Bahkan dia juga menyindir Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang tetap ngotot mengeluarkan kebijakan larangan cantrang.
"Setiap tahun bicara cantrang, tidak habis-habis. Kenapa tidak membicarakan offshore aqua culture," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Kemaritiman Tahun 2017. di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis (4/4).
Dia menjelaskan banyak negara maju seperti Norwegia dan Taiwan sudah mengembangkan sistem penangkapan seperti ini. Biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan budidaya perikanan laut lepas ini hanya mencapai Rp 47 miliar. Sementara hasil yang didapat bisa jauh lebih besar.
Presiden mengungkapkan bahwa potensi industri perikanan sangat besar, bisa mencapai US$ 1,33 triliun atau sekitar Rp 19.000 triliun. Potensi ini akan sulit tergarap jika pengelolaannya masih seperti sekarang. Industri perikanan di Indonesia, kata Jokowi, terlalu monoton, padahal perubahan dunia begitu cepat.
Makanya perlu ada terobosan di industri ini untuk bisa menangkap potensi. Dengan adanya terobosan ini, Jokowi menargetkan setidaknya 10 persen dari potensi industri perikanan nasional bisa terkejar. "Kalau memang belum bisa kembangkan sendiri bisa dikerjasamakan biar ada transfer teknologi," katanya.
Terkait dengan kebijakan larangan cantrang, Presiden Jokowi pernah menyatakan akan mengevaluasi kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini. Dia pun berencana memanggil Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terkait hal ini. "Nanti saya akan undang langsung Menteri KKP, " kata Jokowi pekan lalu.
Namun Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ngotot mempertahankan larangan penggunaan cantrang. Perempuan asal Pangandaran ini rupanya tak gentar menghadapi protes dari nelayan, pengusaha, hingga politisi yang mengkritisi kebijakannya.
“Kalau diangkat terus dan habis, ya laut masa depan bangsa akan habis. Tinggal slogan saja,” kata Susi. (kd)
