NUSANEWS, JAKARTA - Gedung Mabes Polri kebanjiran Karangan Bunga. Tidak hanya untuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian, karangan bunga juga ditujukan untuk Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Presiden Joko Widodo. Pengirim bunga dari kelompok masyarakat yang menginginkan keutuhan NKRI dan Indonesia damai. Namun identitasnya tidak jelas.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, karangan bunga yang tidak jelas itu sama dengan akun-akun buzzer alias tuyul sosmed di media sosial. Tujuan keberadaan bunga di Mabes Polri adalah membangun stigmatisasi dan tuduhan kepada kelompok yang lain adalah radikalis dan stigma-stigma negatif lainnya.
"Ini jelas tidak sehat bagi kehidupan kita Berbangsa dan bernegara. Bukan justru menangkal dan melawan radikalis justru cara-cara begitu melahirkan radikalis baru. Berbahaya," kata Dahnil di Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Menurut Dahnil, mendukung Kapolri untuk lawan radikalisme itu baik dan penting, namun masalah utama negeri ini adalah tidak hadirnya keadilan hukum dan ekonomi. Karena ketika, penegak hukum berlaku tidak adil dan kebijakan ekonomi melahirkan ketimpangan maka disitu benih radikalisme mudah lahir.
"Jadi, stop politisasi dan dagang radikalisme dan toleransi, karena mayoritas rakyat Indonesia itu pasti anti radikalisme dan merawat toleransi yang otentik," tegasnya.
Dahnil menyarankan "para anonymous" itu jangan kirim karangan bunga, karena hal tersebut tidak produktif dan mubazir. Kirim saja dukungan dalam bentuk bunga hidup, sehingga akan terlihat Indah. Karena bunga hidup bisa menghiasi Mabes Polri bahkan bisa membantu mendorong Gerakan perubahan iklim, dan penghijauan sehingga lebih bermamfaat.
Pantauan Harian Terbit pukul 11.45 WIB karangan bunga telah mengelilingi Gedung Mabes Polri yang terletak di Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Karangan bunga tidak hanya berjejer di Gedung Mabes Polri tapi juga diletakan di Gedung Museum Polri yang bersebelahan di Gedung Mabes Polri. Namun ada beberapa karangan bunga yang telah tumbang. (ht)
