logo
×

Selasa, 06 Juni 2017

Ada Lambang Palu Arit di Baliho, Ini Tanggapan Indosat

Ada Lambang Palu Arit di Baliho, Ini Tanggapan Indosat

NUSANEWS, JAKARTA - Polisi mencopot baliho milik provide IM3, Indosat karea ada logo palu arit di kawasa Lenteng Agung, Jakarta Pusat. Acting Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Thomas Purnawan Suhardjo menyampaikan permintaan maaf.

IM3 memasang iklan bertuliskan ajakan menggunakan kuota internet gratis untuk menonton film The Americans di Iflix.


“Terkait poster serial TV tersebut, kami meminta maaf jika mungkin terjadi salah paham di masyarakat,” kata Thomas dalam keterang tertulisnya, Jakarta, Senin, 3 Oktober 2016.

Thomas menyebutkan pemilihan film ini dipilih lantaran pamornya. Serial TV The Americans bercerita mengenai kehidupan pasangan mata-mata. Film ini menayita banyak penonton dan mendapatkan banyak penghargaan.

“The Americans juga sudah ditayangkan oleh berbagai saluran TV berbayar di Indonesia sejak tahun 2014,”  Thomas berujar.

Menurut Thomas, manajemen indosat  segera berkoordinasi dengan pihak terkait dan mengganti baliho tersebut. "Tidak ada maksud tersembunyi di balik materi promosi tersebut."

Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiyono  mengatakan pihaknya bereaksi cepat saat mendapat laporan adanya gambar palu-arit di dalam iklan milik IM3."Baliho it sudah dicopot, tempatnya di Lenteng Agung," katanya.

Awi mengatakan polisi  telah berkoordinasi dengan Pemerintah Administrasi Jakarta Selatan untuk mencopot iklan tersebut. Dia juga akan memeriksa sejumlah pihak yang berkaitan dengan iklan itu. "Ada unsur kesengajaan atau tidak," ujar Awi.

"Karena kami lihat, di bannernya itu ada gambar-gambar revolusi, termasuk ada bendera Uni Soviet dan palu-arit," ucap Awi menambahkan. Pihaknya juga bakal getol untuk memantau perkembangan Jakarta Selatan dari paham komunisme.

Sebelumnya, polisi juga menangkap 4 WNA Malaysia yang menjual buku Manifesto Komunis karya Marx dan Engels saat dipamerkan di JCC Senayan beberapa waktu lalu. Di tempat lain polisi juga menyita buku berbau komunis di Grobogan. Kemudian menggelar razia buku di sejumlah daerah. Tindakan represif pemerintah ini dianggap oleh sejumlah akademisi sebagai bentuk ketakutan pemerintah terhadap hantu. (tp)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: