![]() |
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ‘berceramah’ di tengah guyuran hujan. (Puspen TNI) |
Jenderal Gatot menjelaskan, ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’ merupakan wujud dari toleransi beragama yang nyata termaktub dalam Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia.
Menurutnya, para ulama dengan para pemuka agama lain mengedepankan rasa kebangsaan, persatuan dan kesatuan dibanding kepentingan agama masing-masing yang saat itu ada di Indonesia.
“Jadi, Pancasila itu merupakan bentuk kompromis umat beragama khususnya umat Islam saat mendirikan NKRI dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” kata Jenderal Gatot di Lapangan Brigif Raider 13 Galuh, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (21/6/2017)
Oleh sebab itu, Jenderal Gatot mengingatkan kepada prajurit TNI di mana pun bertugas agar harus selalu menjaga hubungan baik dengan para ulama dan pemuka agama lainnya untuk mengamankan bangsa ini.
“Kalau TNI mau sukses dalam menjalankan tugas pokoknya maka harus selalu dekat dengan pemuka-pemuka agama. Itu kuncinya,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di bawah rintik hujan.
Panglima TNI juga memuji kemampuan syiar para ulama Indonesia dalam menyebarkan agama Islam di luar negeri.
Hal ini juga diakui oleh pimpinan Afrika Selatan yang mengatakan bahwa, sangat beruntung penyebaran agama Islam di Afrika Selatan disebarkan oleh ulama-ulama dari Indonesia, sehingga walaupun di Afrika Selatan banyak agama nonmuslim, tetapi di sanalah penyebaran Islam dapat berjalan aman.
Lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa sampai saat ini dunia mengakui selama bulan suci Ramadhan, selain di Mekah dan Madinah, Indonesia adalah tempat yang paling aman untuk beribadah.
“Indonesia yang berpenduduk mayoritas Islam terbesar di dunia menjadi rujukan dan contoh tauladan untuk Islam yang Rahmatan Lil Alamin,” tutupnya. (km)