![]() |
Menkominfo Rudiantara didampingi oleh Presdir & CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, meresmikan layanan DEC di Kantor Pusat Indosat, Jakarta, Senin (31/10). Foto: ist |
Cuitan itu bermula dari akun @ulinyusron yang memposting status Manajer Business Inteligent & Reporting Indosat, Riko M Ferajab, pada 3 Juni 2017 lalu.
Ulin mencuit bahwa Riko dinilai telah menyebarkan ujaran kebencian.
“Riko M Ferajab, Manajer Business Inteligent & Reporting Indosat, status FBnya jg penuh caci maki pada pemerintah Jokowi & pemuja intoleransi,” ujar Ulin.
Lalu cuitan ulin itu pun direspon beragam netizen termasuk di antaranya bos Indosat Alexander Rusli.
“Sebagai perusahaan kami tdk tolerate sama sekali pegawai yang anti NKRI,” cuitnya.
Hingga ada seorang netizen yang kembali menanyakan soal kepastian penelusuran status karyawan Indosat tersebut.
“Gimana Pak? Apa sdh di telusurin? Benar apa hoax? Kasian yg terkenal krn ini adalah Indosat nya,” tanya Alte Sanz.
“Bukan hoax Pak. Langkah sudah diambil. Spt yg disampaikan terpisah kami tdk tolerir staf yg terbukti tdk sejalan dgn negara dan pemerintah,” balas Alexander Rusli.
Sontak saja cuitan terakhir CEO Indosat itu memancing reaksi netizen lebih besar. Maklum belakangan ini isu soal kriminalisasi ulama termasuk Habib Rizieq sedang panas-panasnya.
Dari sanalah akhirnya tagar #BoikotIndosat menjadi topik perbincangan hangat media sosial. (ps)