
NUSANEWS, JAKARTA - Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY tersinggung jika Partai Demokrat yang dipimpinnya dianggap sebagai partai yang baru belajar Pancasila dan Kebhinnekaan.
“Saya tersinggung kalau Partai Demokrat dianggap masih baru dan mualaf tentang Pancasila dan kebhinekaan,” ucap SBY saat melakukan safari Ramadan di Kota Malang, Kamis, 15 Juni 2017.
SBY menekankan pentingnya saling menjaga hubungan antarmanusia, berbangsa, dan bernegara. Dalam Islam, hubungan persaudaraan dan persatuan disebut ukhuwah.
“Soal toleransi, bagaimana kita pahami, apa yang dianut oleh saudara berbeda agama, tenggang rasa, menjaga sikap, ucapan agar tidak saling melukai, memperolok sesama. Kalau itu dimiliki bangsa ini, maka bencana perpecahan akan terhindari,” kata SBY.
Sebelumnya, SBY menyoroti keadaan sosial kemasyarakat saat ini. Mantan presiden dua periode itu mengatakan, kerukunan antara warga negara sedang melemah.
“Saat ini, kerukunan bangsa yang majemuk tiba-tiba melemah, seolah-olah terbangun tembok pemisah disertai sikap saling membenci dan memusuhi,” ucap SBY saat menyampaikan Refleksi Ramadan dalam Safari Ramadan Partai Demokrat 2017 di Hotel Aston Cirebon, Senin (12/6).
Karena itu, SBY menegaskan Pancasila dan Kebhinekaan harus bisa diamalkan dan dirawat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Dalam pengabdian saya selama 30 tahun di TNI dan 15 tahun di pemerintahan, tentu Pancasila dan kebhinekaan selalu ada dalam hati dan pikiran. Tentunya, dipegang teguh dan diimplementasikan dalam kehidupan bernegara,” katanya
Tak hanya itu, sejak tahun pertama dibentuk pada 2001 silam, katanya menambahkan, Demokrat secara eksplisit sangat jelas mencantumkan Pancasila sebagai dasar dan azas partai. Ha itu membuktikan bahwa Partai Demokrat merupakan partai nasionalis dan religius.
“Pancasila dan kebhinekaan bukan sesuatu yang baru bagi Partai Demokrat, atau disebut sebagai muallaf Pancasila. Wajar bila Partai Demokrat akan marah jika disebut sebagai pendatang baru soal Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Sebab, Partai Demokrat selalu mencintai bangsa dan agamanya masing-masing dalam satu nafas,” jelasnya.
Dia kembali menekankan segala aktivitas mengenai sosialisasi pancasila dan kebhinekaan harus bisa menyatukan anak bangsa bukan. Jangan sampai, sambungnya, keduanya menjadi pemicu perpecahan.
Karena itu menurutnya, pembentukan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) perlu mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Safari Ramadan Partai Demokrat 2017 itu dilanjutkan dengan buka puasa bersama seluruh kader se-Jawa Barat. Selain itu, ada juga santunan anak yatim. Dalam kegiatan itu, hadir seluruh pejabat Partai Demokrat dari tingkat daerah, provinsi hingga pusat. (ps)