logo
×

Selasa, 18 Juli 2017

Berkat Gadis 16 Tahun Ini, Apple Resmikan Emoji Jilbab

Berkat Gadis 16 Tahun Ini, Apple Resmikan Emoji Jilbab

NUSANEWS, JAKARTA - Wanita berjilbab patut bangga. Raksasa teknologi Apple telah menyediakan fitur emoji jilbab yang dapat menyampaikan atau merepresentasikan perasaan wanita berjilbab lewat aplikasi berbagi pesan.

Kehadiran emoji jilbab di Apple tak lepas dari perjuangan gadis 16 tahun asal Wina, Rayouf Alhumedhi. Gadis berjilbab ini mengajukan gagasan emoji jilbab tahun lalu kepada The Unicode Consortium, perusahaan nirlaba yang mengulas dan mengembangkan emoji baru.

Seperti dilansir CNN, Selasa (18/7/2017), Alhumedhi senang karena Apple menerimanya. Emoji jilbab diresmikan pada hari Senin yang bertepatan dengan Hari Emoji Dunia. Emoji jilbab menjadi salah satu koleksi karakter emoji baru yang tersedia di perangkat Apple akhir tahun ini.

“Saya sangat senang dengan penampilannya (emoji jilbab). Saya melihat begitu banyak ide, warna dan gaya yang berbeda, tapi saya tidak tahu seperti apa akhirnya, saya sangat senang karena akhirnya keluar,” ucap Alhumedhi kepada CNN, Selasa (18/7/2017).

Alhumedhi pertama kali melihat emoji jilbab tersebut pada Senin malam, ketika seorang teman mengiriminya pesan yang terhubung ke artikel BuzzFeed.

Kurangnya Emoji Hijab Mengherankan

Alhumedhi pertama kali memiliki ide tentang emoji jilbab saat dia berbaring dalam tidurnya di Berlin, di mana dia tinggal bersama keluarganya selama lima tahun setelah pindah ke ibu kota Jerman dari Arab Saudi.

“Teman-teman saya dan saya sedang membuat obrolan berkelompok di WhatsApp, dan saya jelas tidak punya emoji untuk mewakili saya,” imbuh Alhumedhi.

“Fakta bahwa tidak ada emoji yang mewakili saya dan jutaan wanita berhijab lainnya di seluruh dunia membingungkan saya,” katanya.

“Saya benar-benar tidak memiliki gagasan awal dalam pikiran saya tentang apa yang seharusnya terlihat seperti itu. Saya hanya menginginkannya tersedia yang dapat digunakan jutaan wanita berjilbab dari berbagai ras,” imbuhnya.

Seperti kebanyakan remaja putri lain, Rayouf Alhumedhi adalah pengguna aplikasi berbagi pesan. Aktivitas itu bikin Rayouf akrab dengan emoji sebagai satu fitur untuk menyampaikan perasaan.

Masalah muncul, saat Alhumedhi kesulitan menemukan representasi dirinya dalam sederet emoji yang tersedia di aplikasi WhatsApp.
Sebab, Alhumedhi adalah seorang remaja muslim yang mengenakan jilbab. Sedangkan emoji hanya menampilkan pilihan karakter dalam topi santa, topi fedora ala detektif, topi polisi, dan lain-lain. Tak ada karakter berjilbab.

Atas kegelisahannya, Alhumedhi mengirim surel kepada layanan pelanggan Apple. Alhumedhi di Berlin, Jerman tersebut mengaku tak tahu harus mengeluh kepada siapa. Sebagai pengguna produk Apple, dirinya sekadar menyampaikan kegelisahan dalam surel.

Titik terang datang beberapa bulan kemudian. Ketika Alhumedhi membaca artikel di Mashable soal Konsorsium Unicode, yang mengelola emoji.

Dari artikel itu, Rayouf mengetahui mekanisme pengajuan proposal guna meminta penambahan karakter emoji. Pihak Unicode pun menyambut baik, dan membimbing Rayouf membuat proposal resmi.

Proposal tujuh halaman itu mencakup beberapa hal, mulai dari sejarah hingga penggunaan jilbab di era kekinian. Salah satu bagian dalam proposal mencoba meyakinkan bahwa keberadaan emoji jilbab telah dinantikan banyak orang. Berikut beberapa alasannya:

Alhumedhi menyebut ada 550 juta perempuan yang mengenakan jilbab di seluruh dunia. Jilbab juga bukan hanya milik muslim, tapi juga pemeluk agama lain macam Yahudi Ortodoks dan Kristen.

“Bahwa mungkin kelak ada sesuatu (emoji) yang bisa mewakili mereka, itu menakjubkan dan luar biasa, jika saya bisa menjadi orang untuk membantu melakukannya,” kata Alhumedhi.






(ps)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: