
NUSANEWS, JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengunjungi Indonesia satu pekan lebih tepatnya dari tanggal 23 Juni hingga 1 Juli 2017. Selama itu, Obama bersama keluarga menggendakan kunjungan wisata ke Bali dan Yogyakarta untuk berlibur.
Agenda penting lainnya, mantan Presiden Amerika ke-44 ini bertemu Presiden Jokowi dalam undangan minum teh di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/6/2017).
Kendati hanya minum teh dan berkeliling Kebun Raya Bogor, pertemuan singkat Barack Obama dengan Jokowi ini menjadi momen untuk menguatkan hubungan bilateral kedua negara dengan menyampaikan beragam gagasan.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem Pranda Surya Paloh mengungkapkan, Presiden Jokowi harus memanfaatkan kesempatan bertemu dengan Obama untuk hal yang dapat membawa keuntungan bagi Indonesia di segala bidang.
Melalui Obama, kata dia, Indonesia dapat memperdalam dan memperluas jaringan ke pusaran politik Amerika Serikat.
Menurut Prananda, banyak negara yang memiliki kepentingan karena besarnya pengaruh Amerika Serikat.
“Israel memulai dengan membangun jaringan lobi Yahudi memberikan Israel banyak sekali keuntungan strategis. Ini diikuti oleh banyak negara, termasuk lobi Singapore, lobi Malaysia sejak era Bush awal termasuk lobi Arab Saudi,” ujar Prananda.
Ketua Umum DPP Garda Pemuda Nasional Demokrat (GP Nasdem) ini mengatakan, Indonesia memiliki sebuah posisi tawar karena diunggulkan dengan posisi negara yang paling strategis seperti keamanan kawasan. Potensi besar lainnya yang dimiliki Indonesia yaitu sebagai negara pemasok pangan kelas dunia.
Obama, kata Prananda begitu betah di Indonesia karena beberapa hari mengeksplorasi keindahan tempat wisata di Bali dan Yogyakarta. Hal itu menujukan Indonesia begitu kaya dalam potensi wisata. Bentangan kelestarian alamnya menjadi paru-paru dunia.
Semua itu bisa menjadi bargaining chips yang sexy bak “rayuan pulau kelapa” untuk menarik dukungan lebih kuat di bidang politik, ekonomi, sains, pendidikan, kebudayaan dan pertahanan.
“Mari sambut Abang Obama dengan penuh sukacita dan gagasan,” tukas Prananda. (ps)