logo
×

Sabtu, 29 Juli 2017

Survei Pilgub, Calon Gubernur Cantik Ini Paling Dikenal karena Video Porno

Survei Pilgub, Calon Gubernur Cantik Ini Paling Dikenal karena Video Porno

NUSANEWS, KALIMANTAN - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) melakukan survei Pilgub untuk melihat siapa calon paling potensial untuk bertarung dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Kalimantan Barat (Kalbar) 2018.

Direktur Eksekutif LKPI, Arifin Nurcahyono mengungkapkan, tokoh-tokoh yang diuji Dalam survei jajak pendapat ini adalah Ria Norsan (Bupati Mempawah), Sutarmidji (Wali Kota Pontianak), Suryadman Gidot (Bupati Bengkayang), Hildi Hamid (Bupati Kayong Utara), mantan Bupati Landak dua periode Adrianus Asia Sidot, Kartius (Kepala BKD Provinsi Kalbar), Lasarus (Aggota DPR RI).

Ada juga Mantan Bupati Sintang Milton Crosby, Karolin Margret Natasa yang merupakan putri Cornelis sekaligus Bupati Landak, Paulus Hadi Bupati Sanggau, Syarif Abdullah Alkadrie Anggota DPR RI dari Partai Nasdem, dan Maria Goreti Anggota DPD RI dari Kalimantan Barat.

Dia mengatakan, temuan survei didapati bahwa masyarakat yang cukup puas dengan kinerja Pemprov Kalbar selama 5 tahun terakhir hanya 26,2 Persen, yang sangat tidak puas sebanyak 73,8 persen, adapun ketidak puasan Masyarakat adalah Dalam Hak pembangunan di Kalbar.

“Tingkat kepuasan masyarakat lebih terkait pada infrastruktur, pelayanan terhadap masyarakat, lapangan kerja yang minim serta fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan yang juga minim,” ujarnya, Rabu (26/7/2017).

LKPI juga melakukan survei atas tingkat popularitas beberapa tokoh tersebut. Hasilnya, Bupati Landak Karolin Margret Natasya adalah kandidat paling populer dengan 87,3 persen dikenal masyarakat Kalbar.

“Dia paling dikenal karena pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI sebanyak dua periode, putri Gubernur Kalimantan Barat, serta kasus video porno yang diduga melibatkan Karolin,” bebernya.

Sementara untuk tingkat akseptabilitas oleh masyarakat, Milton Crosby berada pada peringkat teratas sebesar 86,3 persen, Sutarmidji 80,4 persen, Adrianus Sidot 76,3 persen, Lasarus 74,3 persen, Ria Norsan 77,7 persen, Hildi Hamid 67,3 persen, Karolin 66,7 persen, Suryadman Gidot 57,5 persen, Maria Goretti 56,3 persen, Kartius 54,6 persen, Paulus Hadi 51,2 persen, dan Abdullah Alkadrie 41,2 persen.

“Temuan ini menunjukan bahwa hanya Ada Lima Tokoh yang memiliki Tingkat penerimaan diatas 70 persen, sedangkan Karolin Anak dari Gubenur Petahana hanya berada diurutan ke tujuh,” jelasnya.

Lebih lanjut hasil survei terkait pertanyaan siapakah tokoh yang dianggap mampu meneruskan tongkat estapet kepemimpinan Cornelis memimpin Kalimantan Barat.

Dalam Jajak Pendapat ini Milton Crosby dianggap dan dinilai sangat mampu dengan tingkat kapabilitas sebesar 88,3 persen, sedangkan Sutarmidji dianggap mampu oleh 73,2 persen masyarakat Kalbar, Ria Norsan 70,2 persen, Lasarus 68,7 persen.

Sementara saat diatanyakan ketika di tanyakan secara spontan oleh surveyor dengan pertanyaan. “Siapa yang akan dipilih jika seandainya diadakan Pilgub Kalbar pada hari ini”.

Jawaban responden menempatkan Milton Crosby sebagai tokoh yang paling banyak dipilih yaitu sebanyak 19,3 persen, lalu Sutarmidji dipilih sebanyak 14,4 persen, RIa Norsan 11,4 persen, Karolin Margret Natasya dipilih sebanyak 11,2 persen.

“Ada 4 Tokoh yang memiliki Elektabilitas di atas 10 Persen ini mengambarkan bahwa Ke tempat Tokoh tersebut yaitu Milton Crosby, Sutarmidji, Ria Norsan dan Karolin,” pungkas Arifin.

Survei pilgub ini dilakukan sejak 10 sampai 19 Juli 2017 lalu. Menggunakan sample atau responden terpilih sebanyak 1815 pemilih dari populasi warga Kalbar yang tercantun dalam daftar pemilih tetap pada Pilpres 2014 yaitu 3.506.277 pemilih. Responden tersebar secara proposional

Survei pilgub ini, tambah Arifin, confidential levelnya mencapai 95 persen dan margin of erros sebesar +/- 2,3. persen dan dilakukan dengan menggunakan multistage random sampling di 12 Kabupaten dan 2 kota madya di Kalimantan Barat.
(ps)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: