logo
×

Jumat, 02 Februari 2018

Akhir 2017, Petani Bawang Merah Disebut Merugi Rp1,8 Triliun

Akhir 2017, Petani Bawang Merah Disebut Merugi Rp1,8 Triliun

NUSANEWS - Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa, menyatakan, petani bawang merah merugi hingga Rp1,8 triliun, akhir 2017. Dia menduga kerugian timbul akibat kesalahan perencanaan program pemerintah.

"Petani bawang merah memang rugi Rp1,8 triliun. Itu bulan lalu," katanya kepada rilis.id di Jakarta, Kamis (1/2/2018).

Padahal, menurut Andreas, harga bawang merah pada November harusnya rendah, karena melewati panen raya. Ditambah musim hujan, kualitas bawang merah juga menurun.

"Di Desember-Januari ini ada drop, apalagi masuk musim hujan. Sehingga, petani sudah jatuh, ditimpa tangga," imbuhnya.

Andreas menerangkan, biaya produksi bawang merah Rp11 ribu per kilogram. Lantaran harga jual cuma Rp4 ribu-Rp6 ribu per kilogram, maka kerugian ditaksir sekira Rp6.000 per kilogram.

"Kalau 10 ton bawang merah, kerugiannya berapa coba? Petani harus menanggung Rp60 juta kerugian," jelasnya.

Karenanya, Andreas menyarankan pemerintah pusat dan daerah harus turun tangan guna menyelamatkan petani. Pemerintah turut diminta membeli bawang merah petani dengan harga acuan pembelian pemerintah sekitar Rp15 ribu per kilogram.

"Dalam arti dibeli oleh pemerintah, disimpan, lalu dengan harga memadai, kalau dengan harga pokok produksi (HPP)," tutupnya.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: