logo
×

Senin, 05 Februari 2018

VIDEO: Sambil Buka Baju, Murid MTs Menantang Gurunya Berkelahi

VIDEO: Sambil Buka Baju, Murid MTs Menantang Gurunya Berkelahi

NUSANEWS - Warga Purbalingga dihebohkan dengan video seorang siswa Mts (setingkat SMP) yang menantang gurunya berkelahi. Di dalam video berdurasi 30 detik itu terekam seorang siswa yang sedang berbicara dengan nada tinggi menggunakan bahasa Jawa Banyumasan. Ia pun terlihat menantang gurunya yang sedang melintas sambil membuka bajunya.

Siswa tersebut belakangan diketahui berinisial T (15), siswa kelas 8 MTs Ma'arif NU 10 Krenceng, Kejobong, Purbalingga.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum MTs Ma'arif NU 10 Krenceng. Tarwan membenarkan bahwa video tersebut terjadi di sekolahnya.

Video itu diambil pada Senin, 22 Januari 2018 silam sekira pukul 08.00 WIB. Tarwan menjelaskan bahwa saat itu, selepas upacara bendera, pihak sekolah mendapat laporan warga yang resah dengan adanya siswa berseragam MTs Ma'arif NU 10 Krenceng yang tidak berangkat ke sekolah di sekitar rumahnya.

Mendengar hal tersebut, pihak sekolah memerintahkan kesiswaan dan beberapa guru untuk ke lokasi, di dekat lapangan Desa Sokanegara. Sesampai di lokasi, ditemui 4 orang siswa MTs Ma'arif NU 10 Krenceng yang sedang ngopi dan merokok.

"Dua orang berseragam, dua orang tidak," kata Tarwan kepada Okezone, Senin (5/2/2018).

Oleh guru kesiswaan, kendaraan yang mereka bawa yakni 2 buah sepeda motor, dinaikkan ke mobil sekolah. Tarwan mengatakan, hal tersebut dilakukan agar siswa tidak kabur mengendarai sepeda motor yang mereka bawa. Untuk memberi efek jera, guru yang diutus sekolah kemudian meninggalkan 4 siswa tersebut dan menyuruh mereka untuk datang ke sekolah dengan berjalan kaki.

"Jarak dari lokasi bolos ke sekolah sekitar 1,5 Km," ujar Taswan.

Keempat siswa tersebut kemudian diberikan pengarahan dan pembinaan di ruang guru. Tiga orang siswa yang bolos menerima pengarahan yang diberikan pihak sekolah, namun seorang siswa berinisial T tidak terima dan berbicara dengan nada tinggi. Bahkan, seorang guru Tekhnologi Informasi Komunikasi yang melintas ditantang berkelahi oleh T.

"Mungkin T kesal karena harus jalan kaki ke sekolah. T menantang berkelahi, tapi tidak sampai terjadi. Sekolah kemudian mendatangi rumah siswa untuk bertemu orang tua," kata Taswan.

Dalam perbincangan dengan orang tua, pihak sekolah memberikan laporan tentang kelakuan T di sekolah. "T tidak dikeluarkan. Akhirnya yang bersangkutan mengundurkan diri dan langsung dibuatkan surat oleh sekolah tanggal 22 Januari 2018," kata Taswan.

Sempat Ada Laporan ke Polisi

Kementerian Agama yang menaungi MTs Ma'arif NU 10 Krenceng mendatangi sekolah hari ini, Senin (5/2/2018). Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, Kementrian Agama Purbalingga, Muhdzir menjelaskan bahwa maksud kedatangan Kemenag ke sekolah untuk memediasi antara keluarga T dan pihak sekolah.

Ia menjelaskan bahwa sempat ada laporan oleh guru yang merasa terancam oleh T ke kepolisian. Namun, setelah dimediasi, ia mengungkapkan kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

"Laporan akan dicabut biar persoalan tidak berlarut," katanya.

Adanya kasus demikian, menurut Muhdzir merupakan evaluasi untuk pihak sekolah, siswa, dan orang tua. Ia menjelaskan bahwa pendidikan karakter perlu diterapkan oleh guru, siswa dan orang tua. Hal tersebut menurutnya, merupakan kunci agar konflik-konflik di lingkup pendidikan bisa diselesaikan dengan baik.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kasi PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purbalingga, Tohirin. Menurutnya, semua pihak harus introspeksi diri. "Siswa yang belajar dengan orang tua di sekolah perlu memahami etika. Guru harus jadi teladan. Orang tua juga jangan ikut terpancing emosi ketika anaknya ditegur karena salah," katanya.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: