
NUSANEWS - Beredar foto yang menunjukan seorang santri asal Kabupten Garut, Jawa Barat, yang diduga menjadi korban pembacokan. Foto tersebut saat ini viral di media sosial.
Seperti dilihat detikcom, Senin (5/2/18), di salah satu akun Facebook pengunggah foto, Ambar Sundari Putri Utami, ada tiga foto yang diunggah. Santri yang dimaksud dikabarkan merupakan salah seorang santri pesantren Al-Futuhat yang terletak di Kecamatan Leles, Garut.
Dalam foto-foto tersebut terlihat seorang pemuda yang disebut-sebut santri korban pembacokan tampak menggunakan baju yang robek di beberapa bagian.
"Mohon di viralkan....!!!!!! Santri wajib waspada jaga Ulama dan pesantren," ungkap pemilik akun tersebut dalam kolom keterangan foto.
Berdasarkan caption dalam keterangan foto itu, dikatakan sang santri ditebas menggunakan senjata tajam (sajam).
"Alhamdulillah santri ini hanya sobek beberapa titik bajunya saja. Tempat kejadian daerah kadungora garut," katanya.
Sejak pertama kali diunggah akun Ambar Sundari Putri Utami ke Facebook pada Minggu (4/2) pagi, foto tersebut telah dibagikan sebanyak 248 kali dan mendapat berbagai komentar dari warganet.
Sementara itu, pimpinan pesantren Al-Futuhat Ustaz Ahmad Syatibi membenarkan kejadian tersebut. Santri yang menjadi korban kekerasan itu diketahui berinisial Abd alias Uloh (24).
"Kejadiannya waktu malam minggu (Sabtu 3 Januari 2018)," ungkap Ahmad kepada wartawan di pesantren Al-Futuhat, Kampung Pangauban, Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Senin (5/2/18).
Ahmad menceritakan kronologi kejadian yang terjadi di sekitar Jalan Garut-Cijapati, Kecamatan Kadungora itu. Berdasarkan pengakuan Uloh, santrinya itu disiksa oleh 6 orang tak dikenal.
"Uloh ini keluar dari pesantren, karena orang sini. Tiba-tiba ada seseorang yang membawa motor tiba-tiba berkata kepada Uloh, Loh, ayo ke bawah, ada yang ribut, takutnya santri," katanya.
Saat itu, sambung Ahmad, Uloh kemudian mengiyakan ajakan orang tak dikenal tersebut. Kemudian, Uloh dan orang tak dikenal itu melaju menggunakan motor menuju kawasan JalanGarut-Cijapati.
"Setelah tiba di TKP, Uloh disuruh menunggu . Setelah menunggu beberapa menit, ada enam orang tak dikenal yang menghampirinya," ujar dia.
Ahmad menjelaskan, entah apa penyebabnya saat itu kemudian terjadi pengeroyokan terhadap Uloh. Ahmad mengatakan jika Uloh mendapat pukulan dengan tangan kosong hingga senjata tajam.
"Setelah pemukulan dan entah ditusuk atau dibacok, Uloh berhasil menyelamatkan diri," katanya.
Tidak ditemui luka sedikit pun di tubuh Uloh pasca pengeroyokan tersebut. Hanya saja, baju yang ia pakai saat kejadian robek di beberapa bagian. Polisi turun tangan menyelidiki kasus ini.
Siang tadi, polisi telah mengunjungi Uloh di pesantren. Petugas cukup kesulitan untuk memperoleh keterangan dari Uloh karena Uloh diketahui memiliki keterbatasan dalam berbicara.
Rencananya polisi akan segera menggelar pra rekonstruksi untuk mengetahui kronologis kejadian tersebut dan segera menangkap pelaku pengeroyokan.
"Kita masih dalami ini. Kita akan panggil korban untuk dimintai keterangan lebih lanjut," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan hari ini, di tempat yang sama.
