logo
×

Senin, 26 Maret 2018

Cerita Sri Edi saat Menyelundup ke Israel bersama Probosutedjo

Cerita Sri Edi saat Menyelundup ke Israel bersama Probosutedjo

NUSANEWS - Adik mantan Presiden Soeharto, Probosutedjo, meninggal dunia pukul 07.05 WIB di RSCM Kencana, Jakarta Pusat, pada usia 87 tahun. Sejumlah kerabat melayat ke rumah duka di Jalan Diponegoro 20, Menteng.

Semasa hidupnya Probo dikenal gigih memperjuangkan ekonomi pribumi. Kenangan tersebut masih melekat di ingatan sahabatnya yang juga Guru Besar Ekonomi UI, Sri Edi Swasono (77). Sri Edi menyebut Probo sebagai pembela ekonomi pribumi.

Probosutedjo. (Foto: Dok. Istimewa)

"Saya kira cintanya kepada ekonomi pribumi sangat tinggi, dan dia selalu prihatin dengan ketertinggalannya kaum pribumi di jalan kehidupan ekonomi," kata Sri Edi di rumah duka, Senin (26/3).

Sri Edi mengaku sering membantu Probo saat dia masih memimpin Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi). Persahabatan keduanya tetap berlanjut hingga waktu-waktu terakhir sebelum Probo tutup usia.

"Terakhir ketemu kira-kira sebulan yang lalu," ujar suami mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta ini.

Suasana rumah duka Probosutedjo. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)

Bagi Sri Edi, Probo adalah sahabat kentalnya. Oleh karena itu dia langsung melayat saat mendapat kabar Probo meninggal dunia.

"Saya sahabatnya dia. Saya banyak teman tapi beberapa sahabat saja, antara lain Pak Probo, jadi saya merasa kehilangan," tuturnya.

Ada salah satu kenangan dengan Probo yang tak terlupakan bagi Sri Edi. Yakni saat keduanya menyelundupkan diri ke Israel dari Masjidil Aqsha.

"Kenangannya yang paling mengesankan adalah saya sama beliau mengajak pergi ke Masjidil Aqsha malam-malam dia bersama kita (saya) nyelundup sampai ke Israel, sampai ke Tel Aviv," kata Sri Edi. Namun, Sri Edi tidak menjelaskan detail dalam rangka apa mereka pergi ke Masjidil Aqsha dan ke Israel.

Suasana rumah duka Probosutedjo. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)

Istri Sri Edi, Meutia Hatta,  juga menganggap mendiang Probo sebagai sahabat baik. "Sahabat lama lebih dari 40 tahun," ujar Meutia.

Selain Sri Edi dan Meutia Hatta, sejumlah tokoh sudah berdatangan ke rumah duka Probosutedjo. Di antaranya praktisi pendidikan Arief Rachman, ibunda Sandiaga Uno yaitu Mien Uno, Menkopolhukam Wiranto, artis Camelia Malik, hingga pengacara Firman Wijaya.

Firman wijaya (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)

Bagi Firman, Probo adalah sosok yang sangat berdedikasi di dunia pendidikan dan perekonomian. Firman yang juga aktif mengajar di kampus yang didirikan oleh Probo, Universitas Mercu Buana (UMB), akan terus melanjutkan apa yang sudah digagas oleh adik Soeharto tersebut.

"Dia sebagai pengabdi dunia pendidikan dengan cikal bakal UMB, itu jelas kontribusi terhadap pemerintah dan bangsa ini yang perlu kita berikan apresiasi kepada beliau," tuturnya.

"Perjuangan beliau menyangkut arbitrase dan kerja sama pengembangan UMB, kita dengan teman-teman akan melanjutkan jasa perjuangan beliau," imbuh Firman.

Probo meninggal dunia di usia 87 tahun karena sakit kanker tiroid yang telah dideritanya selama 20 tahun. Jenazah akan diberangkatkan ke Yogyakarta sore nanti sekitar pukul 15.30 WIB untuk dimakamkan di kampung kelahirannya di Desa Kemusuk, Bantul.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: