
NUSANEWS - PT Adhi Karya mengklaim konstruksi proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, yang mereka bangun, tahan gempa hingga 8 Skala Richter. "Kalau gempa 7 sampai 8 SR tak akan runtuh," kata General Manager Departemen LRT PT Adhi Karya Agus Karianto di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa, 13 Maret 2018.
Agus menuturkan ketahanan konstruksi terhadap gempa didapat melalui penggunaan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB). LRB merupakan bantalan yang terbuat dari karet yang dipasang di sela konstruksi pierhead dan U-Shape Grider.
Pierhead adalah konstruksi beton melebar yang ada di bagian paling atas tiang pancang. Konstruksi ini berfungsi sebagai dudukan jalan layang. Sementara U-Shape Grider merupakan konstruksi beton berbentuk U yang berfungsi sebagai jalur LRT.
Agus mengatakan penggunaan teknologi LRB dapat menyerap getaran gempa. Dengan begitu, beban getaran terhadap konstruksi akan menjadi lebih ringan. "Itu (LRB) mesti kami impor dari New Zealand, Cina dan Italia," kata dia.
Seperti diketahui, Adhi Karya menjadi kontraktor utama proyek LRT Jabodebek. Saat ini Adhi Karya tengah mengerjakan proyek LRT Jabodebek Tahap 1 dengan jurusan Cawang Cawang-Dukuh Atas, Cawang-Bekasi Timur dan Cawang-Cibubur. Adapun tahap dua lintas pelayanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol.
Jalur LRT Jabodebek tahap 1 ditargetkan selesai dibangun pada Mei 2019. Hingga kini kemajuan pengerjaan LRT disebut oleh PT Adhi Karya sudah mencapai 34,5 persen.
SUMBER