
NUSANEWS - Ombudsman RI (ORI) membeberkan hasil investigasi dan temuan di lapangan atas prakarsa sendiri terkait permasalahan penempatan dan pengawasan tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia. Berdasarkan investigasi Ombudsman di tujuh Provinsi, ditemukan banyak pelanggaran TKA.
Salah satunya banyak tenaga kerja kasar atau unskilled asal China masuk Indonesia untuk bekerja di perusahaan-perusahaan asing di sejumlah daerah. Padahal perundang-undangan menyatakan TKA hanya boleh yang punya keahlian, artinya tidak boleh pekerja kasar.
“TKA Tiongkok (China) setiap hari masuk ke negara ini. Kebanyakan dari mereka unskill labour (pekerja kasar),” kata Anggota Ombudsman RI Laode Ida di gedung ORI di kawasan Kuningan Jakarta, Kamis (26/4/2018).
Selain itu, Ombudsman menemukan permasalahan dalam penempatan TKA, yaitu data Imigrasi dan Kementerian Ketenagakerjaan tidak terintegrasi. Data dari pemerintah dan instansi terkait mengenai TKA berbeda dengan fakta di lapangan. Kemudian pengawasan dari Imigrasi, Kemenaker dan instansi terkait mengenai TKA ini sangat lemah.
TKA ini banyak masalah, data resmi Imigrasi dan Kemenaker tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Tidak ada pengawasan lebih jauh di lapangan terkait pekerjaan mereka (TKA) dengan visa mereka,” terang Laode.
Permasalahan lainnya yaitu, banyak TKA China bekerja secara ilegal. Sebab izin mempekerjakan tenaga asing (IMTA) mereka telah habis masa berlakunya, namun perusahaan China masih mempekerjakan. Bahkan banyak TKA yang telah menjadi WNI, padahal tidak memiliki izin kerja.
“Tidak ada penindakan terhadap pelanggaran ijin visa. Bahkan dalam temuan kami, satu perusahaan ada 500 orang menggunakan visa turis tapi tetap bekerja. Namun tidak ada sanksi dari pemerintah, padahal harus diberi sanksi baik itu TKA maupun perusahaannya,” tegas dia.
Dia membeberkan, salah satu temuannya di Morowali, Sulawesi Tengah ada perusahaan asal China, sebanyak 200 sopir berasal dari China. Oleh karena itu, Ombudsman merekomendasikan agar Pemerintah untuk melakukan penindakan atas pelanggaran maraknya TKA yang didominasi oleh China masuk Indonesia.
SUMBER