logo
×

Selasa, 03 April 2018

Gatot Lebih Cocok Jadi Penantang Jokowi di Pilpres 2019

Gatot Lebih Cocok Jadi Penantang Jokowi di Pilpres 2019

NUSANEWS - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo resmi pensiun dari dunia militer. Begitu pensiun, secara tersirat dia pun menyatakan kesiapannya untuk terjun dalam dunia politik.

"Apabila republik ini memanggil dan rakyat menghendaki, tentunya dengan semangat patriotisme saya akan selalu siap memberikan yang terbaik bagi NKRI," ujar Gatot dalam sebuah video purna tugasnya sebagai prajurit TNI.

Menurut Pengamat Politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago sebenarnya untuk saat ini Gatot bisa menjadi Capres dan bisa juga Cawapres. "Namun beliau (Gatot) lebih cocok jadi Capres penantang Pak Jokowi," sebut Pangi saat dihubungi INDOPOS di Jakarta, Selasa (3/4).

Alasannya, kata dia, Gatot sendiri sangat sulit untuk masuk ke dalam koalisi parpol pendukung pemerintah yang terdiri dari PDIP, Golkar, NasDem, Hanura dan PPP. Jika pun bisa, Gatot hanya diberi kesempatan untuk menjadi Cawapres, akan tetapi beberapa dari anggota parpol koalisi pemerintah juga telah mengusulkan daftar pendamping Jokowi.

"Itu sangat bergantung pada parpol koalisi Jokowi, namun parpol pengusung apakah mau, karena semua parpol pengusung Jokowi minta digandeng pak Jokowi jadi Cawapres," jelas Direktur Eksekutif Voxpol itu.

Kemudian skema terbaik sebagai penantang Jokowi adalah dengan masuk ke lingkaran koalisi Gerindra-PKS yang belum mendeklarasikan Capres. Kata Pangi juga, jika Prabowo rela untuk kembali menjadi 'king maker', maka kesempatan untuk Gatot maju Capres terbuka lebar.

”Kalau Prabowo mau jadi king maker maka Gatot bakal diusung Gerindra dan PKS," tandas dia. Lalu Pangi menegaskan, bahwa maju atau tidaknya Gatot sangat bergantung pada Gerindra dan PKS, sepanjang kedua parpol itu tidak ngotot namun pandai membaca realitas politik dan momentum.

Maka pasti Gerindra dan PKS mengajukan Gatot sebagai Capres. Selain itu, skema Prabowo-Gatot juga bisa saja, apabila Gerindra tetap memaksakan mantan Danjen Kopassus tersebut, jadi Capres. Skema militer-militer untuk saat ini dinilai Pangi tidak masalah.

”Militer ngak ada lagi setelah mereka pensiun, mereka menjadi masyarakat sipil biasa," ucapnya juga. Namun demikian untuk memuluskan Gatot terjun ke  konstalasi Pilpres 2019, saat ini yang harus terus digenjot adalah elektabilitasnya supaya merangkak naik.

"Yang penting elektabilitas Gatot harus terus naik dan tumbuh. Nanti partai dengan sendirinya akan merapat apabila elektabilitas terus menanjak," pungkas Pangi lagi.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: