logo
×

Jumat, 13 April 2018

Hasil Survei: Ini Satu-satunya Kader PKS yang Bisa Dongkrak Prabowo

Hasil Survei: Ini Satu-satunya Kader PKS yang Bisa Dongkrak Prabowo

NUSANEWS - Sikap ngotot PKS untuk mengajukan kader sebagai cawapres Prabowo Subianto bisa jadi blunder. Sejauh ini, tak satu pun kader partai berlambang bulan sabit kembar itu yang punya elektabilitas menjanjikan.

Pakar psikologi politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk mengatakan, jika Prabowo ingin mengalahkan Jokowi, maka sudah menjadi harga mati cawapres yang bisa mendongkrak elektabilitasnya.

Hamdi melihat, hanya dua nama yang mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo, yakni mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Persoalannya, kedua tokoh tersebut sama-sama figur non parpol.

Sebelumnya, PKS memberi syarat dalam dukungannya terhadap Prabowo. Mereka ingin kadernya yang dipilih sebagai cawapres. Kondisi ini hampir sama seperti Pilpres 2014. Prabowo akhirnya mengakomodasi kader PAN, Hatta Rajasa. Namun, hasilnya mereka kalah.

Jika mengacu pada hasil survei, dari sembilan kader yang disodorkan PKS sebagai cawapres, mantan Presiden PKS Anis Matta berada di posisi teratas. Dia satu-satunya yang dianggap bisa mendongkrak elektabilitas Prabowo Subianto.

Hasil survei Media Survei Nasional (Median) yang dipublikasikan Februari 2018, Anis Matta memiliki elektabilitas sebagai calon Presiden RI yang paling tinggi di kalangan politikus basis Islam.

Dia membawahi nama-nama besar lain yang muncul belakangan, seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

"Capres dengan suara terbesar dari kalangan politikus basis Islam, sejauh ini adalah Anis Matta," ujar Direktur Eksekutif Median Rico Marbun pada peluncuran hasil survei elektabilitas capres 2019 di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2018).


Di basis tersebut, elektabilitas Anis sebesar 1,5 persen. Di bawahnya adalah Fahri Hamzah, wakil ketua DPR saat ini, dengan 0,9 persen, TGB Zainul Majdi 0,8 persen, Ahmad Heryawan 0,6 persen, Mahfud MD 0,5 persen, Rhoma Irama 0,3 persen, dan Muhaimin 0,2 persen.

Nama-nama lainnya seperti Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berada di bawah persentase tersebut.

Menariknya, pemilih atau akar rumput PKS sebanyak 45,0 persen memilih Anis sebagai presiden RI. Lalu 17,9 persen memilih Prabowo Subianto, 9,3 persen memilih Gatot Nurmantyo, dan hanya 0,7 persen yang memilih Joko Widodo.

Populasi survei yang dilakukan Median Survei Nasional yakni seluruh warga yang memiliki hak pilih. Target sampelnya 1.000 responden dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Dari gambaran hasil survei tersebut, jika PKS ngotot mengajukan kader sebagai cawapres Prabowo, maka Anis Matta jadi harga mati.

"Cuma friksinya kencang juga. Belum tentu PKS ngajuin Anis Matta, bisa saja Sohibul Iman atau Mardani Ali Sera atau Ahmad Heryawan. Cuma ngangkat enggak elektabilitasnya itu, susah ngangkat," kata Hamdi.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: