
NUSANEWS - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai, tingginya elektabilitas Presiden Joko Widodo berdasarkan hasil survei menunjukkan rakyat mengakui kinerja yang tengah dilakukan oleh pemerintah.
Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Presiden Joko Widodo mengalami kenaikan.
Sementara, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi penantang terkuat petahana justru mengalami penurunan.
"Ya itu memunjukan pengakuan rakyat kepada Pak Jokowi. Dari survei lembaga yang kredibel menunjukan Pak Jokowi ada di hati rakyat," ujar Hasto saat ditemui di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018).
Hasto memandang hasil survei tersebut mencerminkan tanggapan yang jujur dari masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi.
Menurut Hasto, di tengah gencarnya kritik terhadap Presiden Jokowi, rakyat tetap menyukai mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Di tengah berbagai upaya yang ingin mengkritisi Pak Jokowi tetapi ternyata tanggapan yang jujur itukan berasal dari rakyat," kata Hasto.
"Ini yang seharusnya sebuah kontes demokrasi itu, bergerak ke bawah bukan bergerak dengan membuat upaya-upaya yang menciptakan suasana politik yang tidak baik," ucap dia.
Dikutip dari survei Litbang Kompas pada Senin (23/4/2018), elektabilitas Presiden Joko Widodo mengalami kenaikan. Sementara elektabilitas Prabowo Subianto yang menjadi penantang terkuat petahana justru mengalami penurunan.
Responden yang memilih Jokowi apabila pilpres digelar saat ini mencapai 55,9 persen.
Angka itu meningkat dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya, elektabilitas Jokowi masih 46,3 persen.
Sementara itu, potensi keterpilihan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 14,1 persen. Angka ini turun dari hasil survei enam bulan lalu yang merekam angka 18,2 persen.
Survei ini dilakukan pada 21 Maret-1 April 2018 sebelum Prabowo menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden di Rakornas Partai Gerindra, 11 April lalu.
Survei tatap muka ini dilakukan kepada 1.200 responden secara periodik oleh Litbang Kompas pada 21 Maret-1 April 2018.
Populasi survei warga Indonesia berusia di atas 17 tahun. Reponden dipilih secara acak bertingkat di 32 provinsi Indonesia dan jumlahnya ditentukan secara proporsional.
Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen, margin of error plus minus 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
SUMBER