
NUSANEWS - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintahan sekarang ini tidak lagi seperti yang dilakukan masa-masa sebelumnya yang cenderung terpusat di Jawa atau Jawa sentris.
"Sekarang ini, pembangunan dilakukan di Jawa dan di luar Jawa, bahkan Papua pun dibangun Trans Papua yang panjangnya lebih dari 3.000 kilometer," kata Pramono Anung dalam pada Leadership Talk Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sabtu 30 Juni 2018.
Mantan Sekjen PDI Perjuangan ini mengakui, memang ada yang mempermasalahkan pembangunan Trans Papua dengan mempertanyakan jumlah pengguna. Namun, pemerintah tetap merealisasikannya dengan pemikiran bahwa cepat atau lambat infrastruktur akan dibutuhkan sebagai penunjang utama, termasuk penunjang pembangunan itu sendiri.
"Kalau tidak dibangun sekarang, lalu kapan?" kata Pram lagi.
Tidak hanya itu, dilanjutkannya, pemerintahan Presiden Joko Widodo juga telah berhasil menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) di Papua, dan hal tersebut juga sebagai wujud keberhasilan pembangunan.
"Kini, masyarakat Papua, termasuk yang ada di Puncak Jaya, menikmati harga BBM yang sama dengan yang di Jawa atau daerah lainnya," katanya.
Sebelumnya, harga BBM untuk kendaraan bermotor di beberapa kabupaten di Papua, bisa mencapai Rp70 ribu per liter. Sementara di Jawa, yang hanya Rp7.000-an per liter pada saat yang sama.
Realitanya, ketika harga di Jawa dinaikkan Rp500 per liter, Pramono menyayangkan jika hal itu malah berbuah pada demonstrasi.
Selain pembangunan jalan, Pramono juga menuturkan bahwa pintu-pintu gerbang di daerah, yakni berupa bandara saat ini juga semakin maju, khususnya bandara yang berada di luar pulau Jawa.